Page 10 - E-Modul Pengayaan Larutan elektrolit nonelektrolit
P. 10

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT
   LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT










                                             Sifat  daya  hantar  listrik  zat  dalam  larutan  terkait  dengan  keberadaan

                                   partikel-partikel  bermuatan,  yakni  ion-ion.  Berdasarkan  sifat  daya    hantar
                                   listriknya, larutan dibagi menjadi dua jenis larutan yaitu larutan elektrolit dan
                                   larutan  non  elektrolit.  Sifat  daya  hantar  listrik  ini  berhasil  dijelaskan  oleh
         Svante August Arrhenius   Svante August Arrhenius. Ia menemukan bahwa zat elektrolit dalam pelarut

                                   air akan terurai menjadi ion-ion sedangkan zat nonelektrolit dalam pelarut air
         Sumber: www.canva.com
         Gambar 2. Arrhenius       tidak terurai menjadi ion-ion.

                      Secara sederhana, kemampuan suatu larutan untuk menghantarkan listrik dapat diuji dengan

               alat uji elektrolit.

















                                            Sumber: www.google.com
                                   Gambar 2. Perbedaan daya hantar listrik
                     Pada pengujian larutan dengan alat uji elektrolit, ada tiga kemungkinan yang dapat diperoleh,
               yaitu;
                 1. Jika lampu menyala dan disekitar elektrode timbul gelembung-gelembung gas, maka larutan

                   yang diuji mempunyai daya hantar listrik yang baik dan disebut larutan elektrolit kuat.
                 2. Jika  lampu  tidak  menyala  atau  menyala  redup  dan  disekitar  elektrode  timbul  gelembung-
                   geembung  gas,  maka  larutan  yang  diuji  mempunyai  daya  hantar  listrik  yang  lemah  atau
                   larutan elektrolit lemah.

                 3. Jika lampu tidak menyala dan disekitar elektrode tidak terdapat gelembung-gelembung gas,
                   maka larutan tersebut termasuk larutan nonelektrolit.
                       Zat-zat  yang  berupa  elektrolit  meliputi  semua  zat-zat  anorganik  (asam,  basa,  dan  garam),
               sedangkan zat nonelektrolit    contohnya  adalah  bahan-bahan  organik  seperti  gula  tebu,  manosa,
               glukosa, gliserin, jetanol, dan urea.

               Perlu  diperhatikan,  bahwa  suatu  zat  yang  berperilaku  elektrolit  dalam  air,  misalnya  :  natrium
               klorida  (NaCl)  mungkin  tidak  menghasilkan  larutan  yang  dapat  menghantarkan  listrik  dalam
               pelarut  lain  seperti  eter,  atau  heksana.  Dalam  keadaan  lebur,  kebanyakan  elektrolit  akan
               menghantarkan listrik.









   Modul pengayaan larutan elektrolit dan nonelektrolit - KELAS X                                                 10
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15