Page 60 - E-BOOK KLASIFIKASI TUMBUHAN DAN HEWAN
P. 60
Gymnospermae bereproduksi secara seksual dengan menghasilkan biji.
Alat kelaminnya adalah strobila. Penyerbukan paling sering dilakukan dengan
bantuan Anemogami atau angin. Serbuk sari jatuh langsung ke bakal biji
(dengan tetes penyerbuk). Waktu dari penyerbukan hingga pembuahan relatif
lama.
Siklus hidup pohon pinus adalah sebagai berikut:
(1) Sebagian besar spesies konifer memiliki
kerucut pemijahan dan kerucut penghasil serbuk sari pada setiap pohon.
(2) mikrospora membelah secara meiosis menghasilkan
mikrospora haploid. Mikrospora tumbuh
menjadi serbuk polen (gametofit jantan berselimut serbuk sari ).
(3) Sisik kerucut yang menghasilkan bakal biji memiliki dua bakal biji,
masing-masing berisi makrosporangium.
(4) Penyerbukan terjadi ketika butir serbuk sari mencapai bakal biji. Setelah
itu, butir polen berkecambah dan membentuk
tabung polen. Tabung serbuk sari secara perlahan dicerna melalui
megasporangium.
(5) Saat tabung polen berkembang, sel makrospora mengalami meiosis,
menghasilkan empat sel haploid.sel bertahan hidup sebagai spora raksasa.
(6) Gametofit betina berkembang dalam makrospora, dan mengandung dua
atau tiga alkegonia, masing-masing membentuk telur.
(7) Saat sel telur matang, dua sel sperma berkembang dalam tabung polen,
yang meluas ke gametofit betina Pembuahan terjadi ketika inti benih mengikat
sel telur.
(8) Penyerbukan biasanya terjadi lebih dari satu tahun karena penyerbukan.
Semua telur dapat dibuahi, tetapi biasanya hanya satu zigot yang tumbuh
60