Page 29 - PAI_SISWA
P. 29

“Lihat  itu  orang  tua  yang  tidak  merasa  kasihan
                       kepada anaknya,  dia enak-enak  menunggangi
                       himar sementara anaknya disuruh  berjalan
                       kaki.”  Setelah  mendengarkan  gunjingan  orang-
                       orang, maka Luqman pun turun dari himarnya itu
                       lalu  anaknya diletakkan  di  atas  himar tersebut.
                       Melihat yang demikian,  maka orang di  pasar
                       itu  berkata pula,  “Hai,  kalian  lihat itu  ada  anak
                       yang kurang ajar. Orang tuanya disuruh berjalan
                       kaki, sedangkan  dia  enak-enaknya menunggangi
                       himar.”

                          Setelah mendengar kata-kata itu, Luqman dan   Sumber: Dokumen Kemdikbud
                       anaknya bersama sama menunggangi himar itu.  Gambar 1.10 : Seorang anak
                       Kemudian  orang-orang  juga  ribut  menggunjing,   menaiki keledai.
                       “Hai  teman-teman, lihat itu  ada  dua  orang
                       menunggangi    seekor   himar.   Kelihatannya
                       himar itu  sangat tersiksa, kasihan  ya.”
                       Karena  tidak  suka  mendengar  gunjingan  orang-orang,  maka  Luqman  dan
                       anaknya turun dari himar itu. Kemudian terdengar lagi suara orang berkata,
                       “Hai, lihat itu, ada dua  orang berjalan kaki,  sedangkan  himar  itu  tidak
                       ditunggangi. Untuk apa mereka bawa himar kalau akhirnya tidak ditunggangi
                       juga.”
                          Ketika Luqman dan anaknya dalam perjalanan pulang ke rumah, Luqman
                       al-Hakim menasihati anaknya tentang sikap orang-orang dan keusilan mereka
                       tadi. Luqman berkata, “Sesungguhnya kita tidak bisa terlepas dari gunjingan
                       orang lain.” Anaknya bertanya, “Bagaimana cara kita menanggapinya, Ayah?”
                       Luqman meneruskan nasihatnya, “Orang yang berakal tidak akan mengambil
                       pertimbangan  melainkan  hanya  kepada  Allah  Swt.  Barang  siapa  mendapat
                       petunjuk  kebenaran  dari  Allah  Swt,  itulah  yang  menjadi  pertimbangannya
                       dalam mengambil keputusan.”
                          Kemudian Luqman Hakim berpesan kepada anaknya, katanya, “hai anakku,
                       carilah rizki yang halal supaya kamu tidak menjadi fakir. Sesungguhnya orang
                       fakir itu akan tertimpa tiga perkara, yaitu tipis keyakinannya (iman) tentang
                       agamanya, lemah akalnya (mudah tertipu dan diperdayai orang) dan hilang
                       kemuliaan  hatinya  (kepribadiannya).  Lebih  dari  sekedar  tiga  perkara  itu,
                       orang-orang yang suka merendah-rendahkan dan menyepelekannya.”
                          Sumber : Wikipedia


                      Aktivitas peserta didik :
                      Bacalah kisah tersebut, kemudian ceritakan kembali kepada teman-temanmu.
                   Diskusikan mengenai pelajaran apa yang dapat dipetik dari kisah tersebut.



              18   Kelas VIII SMP/MTs
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34