Page 92 - PAI_SISWA
P. 92

mendengarkan hal-hal  yang baik juga. Apapun  yang diberikan oleh Allah
                          kepada kita itulah yang terbaik buat kita. Kita wajib ikhlas dengan takdir Allah,
                          meskipun kadang-kadang takdir tersebut tidak kita sukai.
                            Wahai anak yang saleh. Menjadi orang yang pandai bersyukur itu sangat
                          penting. Tatkala kita diberi oleh Allah dengan berbagai nikmat dan kelebihan,
                          orang yang pandai bersyukur tidak akan terjerumus kepada kesombongan.
                          Ingatlah bahwa sehebat apapun manusia, dia tetaplah seorang hamba. Hamba
                          dari Allah Yang Maha Perkasa, Mahakuasa, Mahakaya, dan Mahatinggi. Oleh
                          karena itu, kita selalu  diperintahkan  untuk sujud  dan  merendahkan  diri  di
                          hadapan Allah Swt. Sujud itu dilakukan pada saat śalat, atau sujud-sujud yang
                          lain seperti sujud syukur, sahwi, dan tilawah. Semoga dengan bersujud hati
                          dan jiwa kita menjadi lebih tenang.

                      B    Dialog Islami


                                      Gambar  : Suasana pengajian remaja dengan
                                      lesehan di malam hari. Ada seorang Ustāż yang
                                      dikelilingi oleh jemaah. Jemaah sebagian laki-
                                      laki dan sebagian perempuan.










                                               Sumber: Dokumen Kemdikbud
                                            Gambar 3.3 : Suasana pengajian lesehan
                            Suatu malam, saat pengajian remaja.
                          Farid   : “Assalamu’alaikum, Ustāż. Saya mau tanya.”
                          Ustāż  : “Wa’alaikum salam. Silakan, Farid.”
                          Farid   : “Saya pernah lupa jumlah rakaat di tengah-tengah śalat. Lalu saya
                                   batalkan dan saya ulangi lagi śalat saya dari awal, Ustāż. Apakah
                                   yang saya lakukan itu sudah benar, Ustāż ?”
                          Ustāż  : “Ya, nggak apa-apa, itu sudah terlanjur kamu lakukan. Lain kali kalau
                                   lupa atau ragu jumlah rakaat di tengah-tengah śalat, jangan begitu
                                   caranya.”
                          Farid   : “Astagfirullah, lalu bagaimana caranya, Ustāż?”
                          Ustāż  : “Begini caranya, misalnya kamu ragu sudah dapat dua rakaat atau








                                                           Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti  81
   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97