Page 25 - Modul Integritas, Narkoba & PUG_Draft
P. 25

Modul Peningkatan Integritas, Pencegahan Bahaya Narkoba                2019
                 dan Pengarusutamaan Gender


                     2.6 Budaya Integritas Kementerian PUPR

                         Pembentukan  Komite  dan  Budaya  Integritas  Kementerian  Pekerjaan
                     Umum  dan  Perumahan  Rakyat  merupakan  bagian  dari  pembangunan

                     integritas  nasional,  yang  sekaligus  juga  merupakan  upaya  dalam
                     pencegahan  korupsi,  kolusi  dan  nepotisme.  Pembangunan  budaya

                     integritas  merupakan  cara  yang  strategis  dalam  pencegahan  perilaku
                     korupsi,  kolusi  dan  nepotisme.  Pembangunan  budaya  integritas  dapat

                     dilakukan  dengan  internalisasi  nilai,  membangun  sistem  integritas  dan
                     kepemimpinan  yang  berintegritas  pada  semua  tatanan  komponen.

                     Pembangunan budaya integritas bukan merupakan tujuan, namun sebagai
                     cara  pencapaian  tujuan  sehingga  upaya  pembangunan  integritas  perlu

                     diselaraskan dengan tujuan atau sering disebut dengan visi dan misi yang

                     dibuat lebih spesifik dan terfokus menjadi visium.
                         Pembangunan budaya integritas di Kementerian Pekerjaan Umum dan
                     Perumahan Rakyat merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari rencana

                     besar integritas nasional yaitu terwujudnya  Indonesia yang berintegritas.

                     Pembangunan budaya integritas yang diselaraskan dengan tujuan nasional
                     dan tujuan setiap kementerian akan memberikan setiap upayanya memiliki

                     makna  dan  kekuatan  spiritual  sehingga  akan  memberikan  daya  tahan,
                     konsistensi serta keberanian yang tinggi untuk mewujudkannya.
















                     Pusdiklat Manajemen dan Pengembangan Jabatan Fungsional          18
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30