Page 20 - Modul Integritas, Narkoba & PUG_Draft
P. 20

Modul Peningkatan Integritas, Pencegahan Bahaya Narkoba                2019
                 dan Pengarusutamaan Gender

                           3. Korupsi yang terkait dengan penggelapan dalam jabatan
                           4. Korupsi yang terkait dengan pemerasan

                           5. Korupsi yang terkait dengan perbuatan curang
                           6. Korupsi yang terkait dengan gratifikasi

                           7. Korupsi  yang  terkait  dengan  benturan  kepentingan  dalam
                             pengadaan.


                              Berdasarkan  data  statistik  KPK,  penyuapan  merupakan  jenis

                           perbuatan  korupsi  yang  paling  banyak  dijumpai,  dilanjutkan
                           kemudian  dengan  korupsi  pengadaan  barang  dan  jasa  menempati

                           posisi  kedua  dan  posisi  ketiga  diempati  oleh  perbuatan
                           penyalahgunaan  anggaran.  Manusia  melakukan  perbuatan  korupsi

                           dipengaruhi oleh faktor internal yang berasal dari dalam dirinya yang

                           terkait dengan aspek perilaku individu, aspek sosial yang bisa berasal
                           dari  lingkungan  keluarga  dan  juga  faktor  lingkungan,  yang  terakhir
                           faktor  eksternal  yang  mempengaruhi  perilaku  korupsi  seseorang

                           adalah  faktor  aspek  sikap  masyarakat  terhadap  korupsi,  aspek

                           ekonomi, aspek politis dan juga aspek organisasi.


                           Teori Mengenai penyebab korupsi :
                           Berikut ini terdapat beberapa teori mengenai penyebab korupsi :

                         1.  Teori Means-Ends Scheme : Robert Merton
                            Menyatakan  bahwa  korupsi  merupakan  suatu  perilaku  manusia

                            yang  diakibatkan  oleh  tekanan  sosial  sehingga  menyebabkan
                            pelanggaran norma-norma.





                     Pusdiklat Manajemen dan Pengembangan Jabatan Fungsional          13
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25