Page 36 - S Pelabuhan 15.indd
P. 36
VOC terus memperluas kekuasaan politik dan ekonominya di wilayah Hindia
Timur. Beberapa wilayah direbut dari Portugis, seperti Ambon (tahun 1605) dan
Pelabuhan Malaka (tahun 1640). Selain itu beberapa kerajaan lokal seperti Kesultanan
Makasar dipaksa untuk menerima monopoli perdagangan rempah-rempah, sehingga
menimbulkan perang Makasar 1660-1667. Kesultanan Ternate dan Tidore dipaksa
menerima pertuanan VOC, hal ini berakibat VOC memonopoli perdagangan rempah-
rempah di pusat produksinya dan bahkan mengatur penanaman dan pengaturan
panen untuk mengendalikan harga. VOC memberlakukan pengawasan terhadap
sentra-sentra produksi rempah-rempah dengan pelayaran Hongi (Hongi Tochten),
pelanggaran atas kuota produksi akan menghadapi penangkapan dan penghancuran
kebun rempah-rempah milik penduduk. Banten direbut, Priangan, Cirebon, dan
pantai utara Jawa diambil alih dari Mataram sampai pertengahan abad ke-18.
Kekuatan laut VOC sejak abad ke-16 belum ada yang menandinginya di Nusantara.
Penaklukkan benteng-benteng Portugis di Ambon, Malaka, penaklukkan Makasar,
Banten, dan juga sebagian wilayah Mataram di pantai utara Jawa membuktikan
kekuatan laut yang dimiliki oleh VOC. Hal ini mengakibatkan VOC menguasai
hegemoni politik dan ekonomi di Nusantara. Perebutan hegemoni pelayaran dan
perdagangan di Nusantara yang dilakukan VOC menghadapi tantangan dari pelaut-
pelaut Makasar dan juga Sultan Makasar.
Makasar merupakan pelabuhan yang ramai sejak abad ke-16. Berbagai macam
komoditi dari berbagai daerah dapat dibeli dari Pelabuhan Makasar, seperti barang-
barang dari Maluku, Bali, Lombok, Sumbawa, Sumba, Flores, Timor, Irian, Jawa,
Kalimantan, dan Philipina Selatan. Budak, rempah-rempah, produk dari laut, dan
juga kayu cendana merupakan produk utama dari daerah timur. Selain itu Makasar
juga memperdagangkan produk-produk dari India dan Cina yang didapat dari
kehadiran kapal-kapal asing di Malaka, atau para pedagang Makasar yang membelinya
dari Pelabuhan Malaka. Penguasaan VOC atas Makasar membuat perubahan yang
mendasar bagi Makasar. VOC melakukan monopoli perdagangan rempah-rempah
dan yang lainnya. Barang-barang dari India dan Cina dikenakan pajak dan barang-
barang komoditi ekspor dijual dengan harga yang tinggi (Alfi an, ed. 1992, 372-374).
Kebijakan ini menjadikan VOC melakukan ekspansi perdagangan dengan kapal-kapal
sendiri, menggunakan gudang-gudang sendiri, termasuk menjualnya melalui toko-
24