Page 28 - KULTUR JARINGAN KELAS XI_Neat
P. 28
2.3. TIPE-TIPE KULTUR JARINGAN
Berdasarkan jenis eksplan (sel atau jaringan asal), kultur jaringan dapat
dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu :
1. Kultur Meristem (meristem culture)
Kultur meristem yaitu teknik kultur jaringan dengan menggunakan eksplan
dari jaringan muda atau meristem. Dalam kultur jaringan, meristem yang
biasa digunakan sebagai eksplan adalah meristem ujung tunas (apikal maupun
aksilar). Kultur meristem menghasilkan anakan tanaman yang bebas virus.
Beberapa hal yang diduga dapat menyebabkan dihasilkannya tanaman bebas
virus dari kultur meristem adalah :
a. Sistem jaringan pembuluh belum berkembang pada mersitem, sedangkan
virus bergerak dalam tubuh tanaman melalui jaringan pembuluh.
b. Aktifitas metabolit yang sangat tinggi pada sel-sel meristem yang aktif
membelah sehingga tidak memungkinkan virus beriplikasi.
c. Tingginya kandungan auksin endogen pada meristem mungkin
menghambat repliasi virus.
Kultur meristem merupakan sistem organogenesis secara langsung sehingga
memungkinkan diperoleh anakan yang secara genetid lebih stabil jika
dibandingkan melalui fase kalus. Produksi tanaman bebas virus dengan
kondisi genetis yang stabil melalui kultur meristem telah dilakukan oleh
perusahaan hortikultura yang besar untuk tanaman tebu, pisang dan apel.
2. Kultur Ujung Tunas (shoot-tip culture)
Kultur ujung tunas adalah teknik kultur jaringan dengan menggunakan tunas
apikal atau tunas aksilar. Eksplan bakal tunas aksilar dapat berupa irisan buku
(nodal segment) karena pada irisan buku terdapat bakal tunas aksilar. Tunas
dalam jumlah banyak bisa muncul (multiplikasi tunas), namun bisa juga hanya
dihasilkan satu tunas dari sari eksplan. Jika menghasilkan banyak tunas, maka
tunas-tunas tersebut akan dilakukan subkultur ke media untuk dihasilkan
plantlet. Namun jika yang muncul hanya satu tunas, maka dilakukan kultur
‘nodal segment’ kembali dari satu tunas yang dihasilkan tersebut. Caranya
yaitu dengan menanam kembali irisan buku yang dihasikan oleh tunas
tersebut. Perbanyakan tanaman dengan kultur tunas ini dilakukan untuk
tanaman pisang. Metode ini disebutkan lebih baik dibanding metode
konvensional dalam hal hasil optimal yang diperoleh, keseragaman bibit,
21