Page 7 - Produk kliping final
P. 7
004. Kurnia, Merry. (2020, Februari 9). Kopi, Komoditi Primadona Kolonial
Belanda. Padang Ekspres, h. 15
Kopi merupakan minuman yang familiar, yang mudah untuk ditemukan
dimana saja. Kopi sebenarnya sudah ada di Minangkabau sebelum Belanda
masuk ke Minangkabau. Kopi merupakan salah satu bentuk budaya dalam
perniangaan di pantai Sumatera. Pada masa itu kopi di tanah Minagkabau
menjadi salah satu primadona dan sangat menguntugkan bagi Belanda.
Masyarakat kemudian dipaksa menanam kopi oleh pemerintah kolonial
Belanda untuk diperdangangan ke bangsa Eropa karena harga pasar dunia yang
bagus.
Kata kunci: Kopi, Belanda, tanam paksa
005. Kurnia, Merry. (2020, Februari 16). Tugu Kemerdekaan Cindua Mato; Saksi
Bisu Perjuangan Masyarakat Fort Vander Capellen. Padang Ekspres, h.
15
Paderi atau perang saudara merupakan sejarah kelam bagi masyarakat
Minangkabau. Perdamaian antara kaum adat dan agama disepakati untuk
berjuang mengusir Belanda. Fort Vander Capellen adalah Batusangkar yang
dinamai oleh pemerintah Belanda. Pusat kerajaan Minangkabau dengan Istano
Basa (Pagaruyuang) sebagai sisa kejayaannya. Dan tugu kemerdekaan cindua
mato yang ditetapkan sebagai cagar budaya yang dilindungi dan dilestarikan.
Kata kunci: Tugu, Fort Vander Capellen, paderi
006. Thaib, Puti Reno Raudha. (2020, Februari 16). Bundo Kanduang jo Bahaso
Minangkabau. Padang Ekspres, h. 16
Artikel ini berisi penjelasan tentang kedudukan dan peran bundo kanduang
dalam bahasa Minangkabau. Terdapat delapan kedudukan dan perranan bundo
kanduang dalam bahasa Minagkabau antara lain: 1) limpapeh rumah nan
gadang, 2) aluang bunian/umbun puruak pagangan kunci, 3) pusek jalo
kumpulan tali jo pumpunan ikan, 4) sumarak dalam kampuang/hiasan dalam
nagari, 5) kok iduik tampek banasa, kok mati tampek baniek, 6) kaunduang-
unduang ka Madinah, kapuyuang-panji ka sarugo, 7) ka pai tampek batanyo,
ka pulang tampek babarito, 8) muluik manih kucindam murah, baso baiek gulo
di bibie.
Kata kunci: Minangkabau, bundo kanduang, bahaso