Page 19 - PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI STRATEGI DIPLOMASI
P. 19
Sementara itu, Panglima Besar Jenderal Sudirman yang sedang sakit harus
dirawat oleh dr. Suwondo selaku dokter pribadinya di rumah di kampung Bintaran.
Setelah mendengar Belanda melancarkan serangan, Jenderal Sudirman seperti
timbul semangat baru. Ia mengingat janjinya saat menguncapkan sumpah saat
dilantik sebagai panglima TNI akan memperjuangkan kedaulatan dan keutuhan NKRI
sampai titik darah yang penghabisan. Maka ia bangkit dari tempat tidur dengan berucap:
“komando kembali saya ambil alih”. Semua pasukan siap sesuai strategi yang telah
direncanakan. Sudirman segera menuju istana Presiden di Gedung Agung. Rencananya
untuk mengajak Presiden dan pimpinan yang lain untuk meninggalkan kota untuk
bergerilya. Tetapi Presiden Sukarno tidak bersedia dan akan tetap di istana, sehingga
akhirnya ditangkap Belanda.
Ketika mengetahui Presiden, Wakil Presiden, dan beberapa pemimpin lainnya ditangkap
Belanda, maka Jenderal Sudirman dengan para pengawalnya pergi ke luar kota untuk
mengadakan perang gerilya. Para ajudan yang menyertai Jenderal Sudirman, antara lain
Suparjo Rustam dan Cokropranolo, dr. Suwondo. Sedangkan pasukan di bawah pimpinan
Letkol Soeharto terus berusaha menghambat gerak maju pasukan Belanda. Sebelum
berangkat ke luar kota Sudirman sempat memerintahkan Kapten Suparjo Rustam untuk
menyampaikan sebuah perintah kilat dari panglima melalui RRI Yogyakarta yang ditujukan
kepada semua anggota Angkatan Perang Republik Indonesia (APRI), yang konsepnya
sudah ditulis tangan sendiri oleh Panglima Besar Sudirman. Isi perintah kilat itu
sebagai berikut:
Perintah Kilat No.1/PB/D/48
1. Kita telah diserang
2. Pada tanggal 19 Desember Angkatan Perang Belanda menyerang kotaYogyakarta
dan lapangan terbang Maguwo.
3. Pemerintah Belanda telah membatalkan Persetujuan Gencatan Senjata
4. Semua angkatan Perang menjalankan rencana yang telah ditetapkan untuk
menghadapi serangan Belanda.
Dikeluarkan di tempat
Tanggal 19 Desember 1948,
Jam 08.00
Panglima Besar Angkatan Perang Republik Indonesia
Letnan Jenderal Sudirman 18