Page 25 - PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI STRATEGI DIPLOMASI
P. 25

d.  Akan dibentuk Uni Indonesia Belanda yang bersifat lebih longgar ,  berdasarkan
                         kerja sama secara sukarela dan sederajat. Uni Indonesia  Belanda ini disepakati

                         oleh Ratu Belanda.

                     e.  RIS  harus  membayar  utang-utang  Hindia  Belanda  sampai  waktu  pengakuan
                         kedaulatan.

                     f.   RIS  akan  mengembalikan  hak  milik  Belanda  dan  memberikan  izin  baru  untuk
                         perusahaan-perusahaan Belanda.



                     Ada  sebagian  keputusan  yang  merugikan  Indonesia,  yakni  beban  utang  Hindia
                     Belanda yang harus ditanggung RIS sebesar 4,3 miliar gulden. Juga  penundaan soal

                     penyelesaian Irian Barat yang merupakan masalah yang  menjadi pekerjaan panjang

                     bangsa Indonesia. Tetapi yang jelas bahwa hasil  KMB telah memberikan kesempatan
                     yang lebih luas bagi Indonesia untuk membangun negeri sendiri.


                     Setelah  KMB  selesai  dan  menghasilkan  berbagai  keputusan  dengan  segala  cara

                     pelaksanaannya, kemudian Moh. Hatta dan rombongan pada tanggal 7 November 1949
                     meninggalkan negeri Belanda. Rombongan kemudian singgah ke Kairo dan Rangoon.

                     Tanggal 14 November 1949 Moh. Hatta tiba  di Maguwo, Yogyakarta disambut oleh

                     Presiden.


                     G.  Pengakuan Kedaulatan


                     Pada  tanggal  27  Desember  1949,  terjadilah  penyerahan  kedaulatan  Belanda  kepada
                     Indonesia yang dilakukan di Belanda dan di Indonesia. Di Negeri  Belanda, delegasi

                     Indonesia dipimpin oleh Moh. Hatta sedangkan pihak  Belanda  hadir  Ratu  Juliana,

                     Perdana Menteri Willem Drees, dan Menteri Seberang Lautan Sasseu bersama-sama
                     menandatangani  akte  penyerahan  kedaulatan di Ruang Tahta Amsterdam. Di Indonesia

                     dilakukan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Wakil Tinggi Mahkota Belanda A.H.S.

                     Lovink.












                                                                                                        24
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30