Page 16 - CETAKBIRUKY
P. 16

Dalam perspektif karakter/sifat publik-publik tersebut di antaranya ada kelompok yang memihak/mendukung, yaitu proponen, dan ada kelompok yang menentang/sinis terhadap lembaga, yaitu oponen. Namun, ada yang tidak peduli dengan lembaga (uncomitted). Lembaga perlu mengidentifikasi sifat publik tersebut, agar dapat memberikan treatment (perlakuan/penanganan) yang tepat.
5) Silent Mayority dan Vocal Minority
Dilihat dari aktivitas publik dalam mengajukan komplain atau dukungan terhadap lembaga, maka dapat dibedakan antara yang “banyak bicara”/vokal/aktif dan kelompok publik yang pasif/ “diam”, namun dapat diungkap ketika dilakukan pendekatan pada mereka.
2.2 Landasan Filosofis
Komunikasi adalah aktivitas yang bersifat ubiquitous, yakni aktivitas yang selalu dilakukan oleh individu. Karena selalu dilakukan, maka komunikasi pun bersifat omnipresent, yakni selalu ada dan hadir di mana-mana. Sifat selalu ada dan hadir ini, di satu sisi, membuat komunikasi menjadi bagian penting tidak terpisahkan bagi individu atau lembaga. Namun, di sisi lain, kehadiran komunikasi sering tidak disadari. Bagaikan udara yang sering dilupakan meskipun individu melakukan aktivitas bernafas. Marshal McLuhan (Carey, 2009) pun mengilustrasikan bahwa yang sering tidak disadari ikan adalah air (karena air selalu hadir dalam hidup ikan).
Ilmu Komunikasi tidak bisa dilepaskan dari tiga komponen filsafat ilmu, yaitu ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Perspektif ontologi memfokuskan pada pemahaman mengenai hakikat objek kajian ilmu dan teori; sementara epistemologi menyangkut prosedur dan metode mendapatkan pengetahuan; dan aksiologi berkaitan dengan nilai kegunaan ilmu pengetahuan bagi kehidupan manusia. Ketiga komponen ini merupakan pijakan Ilmu Komunikasi sejak disiplin ini menjadi bagian kajian ilmiah atau keilmuan (Suriasumantri, Jujun S., 1987).
Dalam tiga perspektif filasafat ilmu tersebut, komunikasi sebagai kajian ilmu dapat dipahami sebagai ilmu yang mempelajari tentang pesan antar manusia sebagai objek telaah, hakikat dan bagaimana wujud pesan-pesan itu (ontologis). Secara epistemologis, dalam cara tertentu yang memenuhi unsur-unsur ilmiah,
Cetak Biru Komunikasi Publik Komisi Yudisial |   8


































































































   14   15   16   17   18