Page 26 - CETAKBIRUKY
P. 26
(penyebaran informasi yang akurat), komunikasi dua arah asimetris (persuasi ilmiah), dan komunikasi simetris dua arah (pemahaman bersama).
Selain itu, dalam mengaitkan pandangan publik dalam pengambilan keputusan organisasi diyakini secara inheren etis dan memberikan informasi bahwa organisasi dapat menggunakan perencanaan strategis. Karena alasan ini, model simetris dua arah dianggap sebagai pendekatan yang paling baik untuk melakukan hubungan masyarakat. Berikut beberapa karakteristik dari model humas menurut Grunig (2002:16):
1. Departemen humas dan koalisi dominan sama-sama memiliki pandangan sama sehingga komunikasi pun menunjukkan model humas dua arah simetris (two-way symmetrical) atau motif campuran (mixed motive).
2. Program komunikasi dikembangkan untuk publik yang spesifik berdasarkan model dua arah simetris (two-way symmetrical) atau motif campuran (mixed motive).
3. Humas senior atau anggota lain dalam unit humas harus memiliki pengetahuan mengenai model dua arah simetris (two-way symmetrical) atau fungsi komunikasi yang unggul tidak akan berjalan dengan lancar
5. Tekanan aktivis terhadap suatu organisasi
Studi Excellence menggunakan tekanan aktivis untuk menentukan
dampak lingkungan organisasi terhadap efektivitas humas. Organisasi dengan tingkat aktivisme yang lebih tinggi memiliki tingkat keberhasilan hubungan masyarakat yang lebih tinggi. Seringkali, aktivis menjadi agen perubahan positif yang memacu organisasi menjadi proaktif dalam mengelola masalah-masalahnya daripada reaktif. Tekanan aktivis mendorong hubungan masyarakat untuk mengatasi isu-isu penting dari kebijakan organisasi, untuk secara proaktif mengelola emisi, dan untuk berkontribusi pada tingkat perencanaan strategis yang lebih tinggi dalam organisasi.
Berdasarkan karakteristik tersebut, Grunig menyimpulkan bahwa tidak ada organisasi yang benar-benar bergerak secara otonomi dari publiknya sebab organisasi dapat mencapai tujuannya dengan mengelola interdepedensi dengan publik. Maka dari itu, membangun hubungan dan mengelola interdepedensi sangat esensial bagi humas. Hubungan yang baik
Cetak Biru Komunikasi Publik Komisi Yudisial | 18