Page 104 - Kelas_11_SMA_Sejarah_Indonesia_Semester_1_Siswa_2016
P. 104

untuk  membagi  wilayah  perjuangan.  Raden  Mas  Said  bergerak  di  bagian
                 timur,  daerah  Surakarta  ke  selatan  terus  ke  Madiun,  Ponorogo  dengan
                 pusatnya  Sukowati.  Sedangkan  Pangeran  Mangkubumi  konsentrasi  di
                 bagian barat Surakarta terus ke barat dengan pusat di Hutan Beringin dan
                 Desa  Pacetokan,  dekat  Plered  (termasuk  daerah  Yogyakarta  sekarang).
                 Diberitakan pada saat itu Pangeran Mangkubumi memiliki 13.000 prajurit,
                 termasuk 2.500 prajurit kavaleri.


                 Perpaduan perlawanan Pangeran Mangkubumi dan Mas Said sangat kuat dan
                 meluas di hampir seluruh Jawa Timur dan Jawa Tengah. Kemenangan demi
                 kemenangan mulai diraih oleh pasukan Mas Said dan pasukan Mangkubumi.
                 Di  tengah-tengah  berkecamuknya  perang  di  berbagai  tempat,  terdengar
                 berita bahwa pada tahun 1749 Pakubuwana II sakit keras. Pakubuwana II
                 sangat mengharapkan kehadiran  pimpinan VOC untuk segera datang ke
                 istana kerajaan. Melihat kondisi Pakubuwana II yang mulai tidak menentu
                 dan sangat lemah itu, Gubernur Jenderal Baron van Imhoff memerintahkan
                 Gubernur  Semarang  Gijsbert  Karel  Van  Hogendorp  (1762-1834)  untuk
                 secepatnya menemui Pakubuwana II dan menyodorkan perjanjian.  Dalam
                 kondisi  Pakubuwana  II  sakit  keras  ini  tercapailah  Het  Allerbelangrijkste
                 Contract,  sebuah  perjanjian  yang  sangat  penting  antara  Pakubuwana  II
                 dengan pihak VOC yang diwakili oleh Gubernur VOC untuk wilayah pesisir
                 timur laut, Baron van Hohendorft.

                 Isi perjanjian ini sangat menyakitkan rakyat dan para punggawa kerajaan,
                 karena Pakubuwana II telah menyerahkan Kerajaan Mataram kepada VOC.
                 Perjanjian itu ditandatangani pada tanggal 11 Desember 1749 yang isinya
                 antara lain sebagai berikut.
                 1).     Susuhunan Pakubuwana II menyerahkan Kerajaan Mataram baik secara
                       de facto maupun de jure kepada VOC.
                 2).    Hanya  keturunan  Pakubuwana  II  yang  berhak  naik  tahta  dan  akan
                       dinobatkan oleh VOC menjadi raja Mataram dengan tanah Mataram
                       sebagai pinjaman dari VOC.
                 3).   Putera mahkota akan segera dinobatkan. Setelah Pakubuwana II wafat,
                       kemudian tanggal 15 Desember 1749  Van Hohendorff mengumumkan
                       pengangkatan putera mahkota sebagai Susuhunan Pakubuwana III.













                 96     Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK                                   Semester 1
   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108   109