Page 107 - Kelas_11_SMA_Sejarah_Indonesia_Semester_1_Siswa_2016
P. 107
Isi pokok perjanjian itu adalah bahwa Mataram dibagi dua. Wilayah bagian
barat (daerah Yogyakarta) diberikan kepada Pangeran Mangkubumi dan
berkuasa sebagai sultan dengan sebutan Sri Sultan Hamengkubuwana I,
sedang bagian timur (daerah Surakarta) tetap diperintah oleh Pakubuwana III
dengan sebutan Kasunanan Surakarta. Perjanjian Giyanti ini sering dinamakan
dengan “Palihan Negari”.
Dalam praktiknya Perjanjian Giyanti hanya
berhasil menghentikan peperangan secara
militer. Namun peperangan dalam bentuk lain
tidak dapat dipadamkan seperti perlawanan
budaya yang tercermin dalam budaya
Jawa yang berkembang di Yogyakarta dan
Surakarta dalam konsep dan kepercayaan
“Dewa-Raja”. Perlawanan budaya dengan
konsep dan kepercayaan “Dewa-Raja”
bahkan terus berkembang sampai Indonesia
merdeka.
Sementara perlawanan Mas Said berakhir
setelah tercapai Perjanjian Salatiga pada
tanggal 17 Maret 1757 yang isinya Mas
Sumber: Indonesia Dalam Arus Sejarah
jilid 3, 2012. Said diangkat sebagai penguasa di sebagian
Gambar 2.13 Surat Perjanjian Giyanti. wilayah Surakarta dengan gelar Pangeran
Adipati Arya Mangkunegara I.
99
Sejarah Indonesia