Page 213 - Kelas_11_SMA_Sejarah_Indonesia_Semester_1_Siswa_2016
P. 213

Organisasi Trikoro Darmo dirasakan para anggotanya cenderung Jawa sentris,
                       terutama Jawa Tengah dan Jawa Timur. Oleh karena itu, dalam kongresnya
                       di Solo pada 12 Juli 1918, nama Trikoro Darmo diganti menjadi Jong Java,
                       yang berarti Jawa Muda. Harapannya masyarakat dan komunitas Sunda di
                       Jawa Barat dan juga Kaum Betawi bisa bergabung dengan Jong Java.

                       Pada dasarnya Jong Java ini bukan organisasi politik dan anggotanya tidak
                       berpolitik.  Organisasi  ini  lebih  menaruh  perhatian  pada  pendidikan  dan
                       pelatihan.  Namun  dalam  perkembangannya  atas  usul  Samsurijal  pada
                       kongers Jong Java tahun 1924, bahwa anggota Jong Java itu dibagi dalam
                       dua kelompok. Kelompok pertama anggota yang berusia di bawah 18 tahun
                       tidak boleh berpolitik dan kelompok kedua anggota yang berusia 18 tahun
                       ke atas diizinkan untuk ikut dalam gerakan politik.


























                       Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka 1945-1960. 1995.
                       Gambar 4.12 Foto salah satu situasi Kongres Jong Java.



                       Berkembangnya  organisasi  Jong  Java  ini  telah  mendorong  munculnya
                       organisasi pemuda di berbagai daerah. Misalnya pada tanggal 9 Desember
                       1917  berdiri  organisasi  pemuda  Jong  Sumatranen  Bond.  Organisasi  ini
                       didirikan  oleh  para  pelajar  dan  pemuda  Sumatera  yang  ada  di  Jakarta.
                       Tokohnya antara lain Moh. Hatta, Muh. Yamin. Tujuannya untuk mempererat
                       tali persaudaraan dan persatuan antarpelajar dari Sumatera.








                                                                                          205
                                                                             Sejarah Indonesia
   208   209   210   211   212   213   214   215   216   217   218