Page 241 - Kelas_11_SMA_Sejarah_Indonesia_Semester_1_Siswa_2016
P. 241

Parindra  berpendapat  pentingnya  untuk  perjuangan  ke  dalam,  yaitu
                       menyadarkan  dan  menggerakkan  rakyat  untuk  memperoleh  suatu
                       pemerintahan  sendiri,  serta  menyadarkan  pemerintah  Belanda  akan  cita-
                       cita  bangsa  Indonesia.  Juga  mengadakan  perubahan  pendekatan  dengan
                       organisasi-organisasi  politik  untuk  membicarakan  masa  depan  Bangsa
                       Indonesia. Pada 21 Mei 1939, dalam rapat pendirian konsentrasi nasional di
                       Jakarta berhasil didirikan suatu organisasi yang merupakan kerja sama partai
                       politik nasional di Jakarta yang diberi nama Gabungan Partai Politik Indonesia
                       (GAPI).


                       Anggaran  Dasar  GAPI  menyebutkan,  bahwa  GAPI  mempunyai  hak  untuk
                       menentukan diri sendiri; persatuan nasional dari seluruh bangsa Indonesia
                       dengan berdasarkan kerakyatan dalam paham politik, ekonomi, sosial, dan
                       persatuan aksi seluruh pergerakan Indonesia. Dalam konferensi I GAPI (4 Juli
                       1939) dibicarakan aksi GAPI dengan semboyan Indonesia berparlemen. GAPI
                       tidak  menuntut  kemerdekaan  penuh,  tetapi  suatu  parlemen  berdasarkan
                       sendi demokrasi.


                       Untuk mencapai tujuannya, GAPI menyerukan pada rakyat Indonesia agar
                       didukung oleh semua lapisan masyarakat. Seruan itu disambut hangat oleh
                       Pers Indonesia. Pada 1939, GAPI mengadakan rapat umum. Tidak kurang
                       dari seratus tempat mengadakan rapat propaganda tujuan GAPI, sehingga
                       suasana di Indonesia saat itu menyerukan Indonesia berparlemen. Penyadar,
                       PNI Baru, dan Perkumpulan Kristen Indonesia tidak sependapat dengan GAPI.
                       Mereka  berpendapat  tidak  ada  gunanya  bersifat  meminta-minta  kepada
                       Belanda.

                       Untuk  mencapai  tujuannya,  GAPI  membentuk  Kongres  Rakyat  Indonesia
                       (KRI). Tujuan kongres untuk kesempurnaan Indonesia dan cita-citanya, yaitu
                       Indonesia Berparlemen penuh. Keputusan penting lainnya adalah penetapan
                       bendera  Merah  Putih  dan  lagu  Indonesia  Raya  sebagai  bendera  dan  lagu
                       persatuan  Indonesia.  Juga  penggunaan  Bahasa  Indonesia  sebagai  bahasa
                       rakyat Indonesia. Selanjutnya dibentuk Komite Parlemen Indonesia.


                       Saat  Jerman  menyerbu  Polandia,  GAPI  mengeluarkan  Manifest  GAPI  (20
                       September  1939).  Isi  manifest  itu  mengajak  rakyat  Indonesia  dan  Negeri
                       Belanda  untuk  bekerja  sama  menghadapi  bahaya  fasisme.  Menurut  GAPI
                       usaha itu lebih berhasil bila rakyat Indonesia diberi hak baru dalam urusan
                       pemerintahan, yaitu suatu pemerintahan dengan parlemen yang dipilih dari,
                       oleh rakyat, dan pemerintah yang bertanggungjawab kepada parlemen.





                                                                                          233
                                                                             Sejarah Indonesia
   236   237   238   239   240   241   242   243   244   245   246