Page 29 - Kelas_11_SMA_Sejarah_Indonesia_Semester_1_Siswa_2016
P. 29
dan melakukan monopoli perdagangan di wilayah Nusantara tentu harus
ditolak karena tidak sesuai dengan martabat rakyat Indonesia yang ingin
berdaulat dalam hidup dan kehidupan termasuk dalam kegiatan perdagangan.
d) Inggris
Perlu dipahami bahwa setelah Portugis berhasil sampai di kepulauan Maluku,
aktif mengadakan perdagangan dengan penduduk setempat. Kedatangan
Portugis ini telah mendorong perdagangan rempah-rempah semakin meluas.
Jalur perdagangan antara timur (Indonesia, Maluku) dengan Eropa semakin
berkembang. Bahkan Lisabon dalam waktu singkat berkembang menjadi
pusat perdagangan rempah-rempah di Eropa Barat.
Dalam kaitan ini Inggris dapat mengambil keuntungan besar dalam
perdagangan rempah-rempah. Inggris dapat memperoleh rempah-rempah
secara bebas dan relatif murah di Lisabon. Rempah-rempah itu kemudian
diperdagangkan di daerah-daerah Eropa Barat bahkan sampai di Eropa
Utara. Tetapi karena Inggris terlibat konflik dengan Portugis dan Spanyol
apalagi setelah Portugis berada di bawah kekuasaan Spanyol, maka Inggris
pun mulai tidak bebas untuk mendapatkan rempah-rempah di Lisabon.
Oleh karena itu, Inggris berusaha mencari sendiri negeri penghasil rempah-
rempah. Banyak anggota masyarakat, para pelaut dan pedagang yang tidak
melibatkan diri dalam perang justru mengadakan pelayaran dan penjelajahan
samudra untuk menemukan daerah penghasil rempah-rempah. Dalam
pelayarannya ke dunia Timur untuk mencari daerah penghasil rempah-
rempah, Inggris pertama kali sampai ke India pada tahun 1498 dengan
mengikuti rombongan Portugis yang dipimpin oleh Vasco da Gama. Untuk
memperkuat daya saing para pedagang Inggris perdagangannya di dunia
timur ini kemudian dibentuk kongsi dagang yang diberi nama East India
Company (EIC) pada tahun 1600.
Orang-orang Inggris juga sampai ke Indonesia Tentang beberapa ekspedisi
pertama kali tahun 1579 dipimpin oleh atau penjelajahan samudra
Francis Drake dan Thomas Cavendish. Inggris ini selengkapnya kamu bisa
juga membentuk beberapa kantor dagang membaca buku dari “Garis
di Indonesia pada tahun 1604, misalnya di Besar Sejarah Amerika”
Ambon, Makasar, Jepara, Jayakarta. yang diterbitkan oleh
Departemen Luar Negeri
Amerika Serikat, 2004.
21
Sejarah Indonesia