Page 27 - BAHAN AJAR
P. 27
Gambar 2.12 Struktur virus HIV
HIV dapat ditularkan oleh penderita ke orang lain melalui darah atau semen (sperma) dan
cairan vagina. Apabila orang yang sehat melakukan hubungan seksual dengan orang karier
HIV maka besar kemungkinan akan tertular virus HIV. Selain dengan hubungan seksual,
virus HIV juga dapat menular dari ibu yang terinfeksi kepada bayi yang dikandungnya
melalui plasenta.
Jarum suntik yang dipergunakan secara sembarangan juga berpotensi menjadi sarana
penularan virus HIV. Hal ini dapat terjadi apabila seorang pengidap virus HIV menggunakan
jarum suntik yang selanjutnya digunakan kembali oleh orang lain. Biasanya ini terjadi pada
orang-orang pengguna obat-obat terlarang yang menggunakan jarum suntik secara
bersamasama. Jarum suntik yang telah dipakai dapat terkena darah orang yang memakainya,
sedangkan darah dapat menjadi sarana penularan virus HIV.
Pencegahan dapat dilakukan dengan memakai kondom saat berhubungan seks, selalu
menggunakan jarum suntik yang steril dan berhati-hati pada saat melakukan transfusi darah.
HIV menginfeksi sel yang permukaannya terdapat molekul CD4 sebagai reseptor. Infeksi
dimulai ketika glikoprotein pada HIV membentuk tempelan ke reseptor CD4. Virus masuk ke
sel dan memulai replikasi (memperbanyak diri). Sel terinfeksi dapat menghasilkan bentuk
virus yang baru. Sel T menjadi target utama dari virus ini, sehingga efek utamanya adalah
pada sistem imun. Selanjutnya sel-sel lain yang memiliki CD4 (beberapa makrofag), subklas
sel B, juga dapat terinfeksi.