Page 349 - Cantik Itu Luka by Eka Kurniawan (z-lib.org)_Neat
P. 349

dari balik dinding ruangan merupakan yang paling terkejut mendengar
              lamaran mendadak Kamerad Kliwon, dan ia yang sesungguhnya dalam
              perjalanan dengan nampan di tangan berisi dua gelas kopi terpaksa
              berhenti di belakang dinding tersebut, beruntung bahwa gelas-gelas
              kopinya tak jatuh ke lantai.
                 Ia duduk di sana, bingung dalam kebahagiaan dan keterkejutan.
              Dewi Ayu yang telah mengalami hidup paling pahit di antara mereka
              tampak lebih bisa menguasai diri, tersenyum dalam sikapnya yang
              manis.
                 ”Aku harus menanyakan hal itu pada anakku sendiri.”
                 Lalu Dewi Ayu pergi ke belakang. Karena rasa malu, Adinda tak
              mau muncul terutama ketika ia menyadari ada banyak orang berkeru-
              mun di luar rumah. Namun ia mengangguk pada ibunya dengan penuh
              kepastian. Dewi Ayu kembali menemui Kamerad Kliwon dan duduk
              di depannya, membawa nampan berisi kopi yang tadi dibawa Adinda.
                 ”Ia mengangguk,” katanya pada Kamerad Kliwon, dan tertawa kecil
              melanjutkan, ”Kau akan jadi menantuku. Satu-satunya menantu yang
              belum pernah meniduriku.”
                 ”Aku nyaris berharap, Nyonya,” kata Kamerad Kliwon dengan sedi-
              kit rona malu.
                 ”Sudah kuduga.”
                 Kamerad Kliwon akhirnya mengawini Adinda pada akhir bulan
              November tahun itu juga dalam satu pesta perkawinan meriah yang
              semuanya ditanggung atas biaya Dewi Ayu. Mereka memotong dua
              ekor sapi gemuk, empat ekor kambing, entah berapa ratus kilo beras,
              kentang, buncis, mie, telor dan ratusan ekor ayam. Pada awalnya
              Kamerad Kliwon berharap mengadakan pesta perkawinan sesederhana
              mungkin karena ia tak memiliki banyak uang kecuali sedikit tabungan
              yang ia peroleh di masa-masa masih sering menangkap ikan. Tapi Dewi
              Ayu menginginkan satu perkawinan yang meriah karena Adinda adalah
              anaknya yang tersisa.
                 Sebagai mas kawin Kamerad Kliwon memberi Adinda sebuah cincin
              yang dulu dibelinya di Jakarta dari hasil kerja sebagai tukang foto keli-
              ling dan sesungguhnya direncanakan sebagai mas kawin jika ia kawin
              dengan Alamanda. Adinda mengetahui belaka asal-usul mas kawin itu,

                                           342





        Cantik.indd   342                                                  1/19/12   2:33 PM
   344   345   346   347   348   349   350   351   352   353   354