Page 270 - EBOOK_Sejarah Islam di Nusantara
P. 270

PENGERASAN DAN PERPISAHAN  —  249


               Islam  seperti  yang  disokong  Snouck.  Dia  bahkan  menuduh  Snouck  tidak
               menyadari bahaya yang dimunculkan oleh para tokoh seperti Kiai Krapyak,
               atau setidaknya orang-orang yang terdorong mengikutinya secara membuta
               seolah dia adalah seorang syekh Suf . Di antara banyak tuduhannya, kadang
               berdasarkan  pembacaan  selektif  atas  Mekka  dan  De  Atjèhers,  Henny  lebih
               jauh menuduh bahwa sang penasihat kerap lebih memercayai orang-orang
               pribumi dan Arab yang meragukan ketimbang para Pamong Praja yang sudah
               lama dibuat prihatin oleh bahaya-bahaya yang mereka hadapi, pertama dari
               berbagai persaudaraan dan kemudian dari Afdeling B Sarekat Islam. 22
                    Pada pertengahan ‘20-an kaum yang menyebut dirinya Etisis menerima
               kritik yang lebih banyak lagi. Di Belanda, pembalikan reaksioner menyaksikan
               pendirian sebuah sekolah pelatihan di Utrecht pada 1925 sebagai tandingan
               bagi  kemapanan  Leiden  yang  dianggap  berada  di  bawah  kendali  seorang
               Arabis yang nyaris menjadi orang Arab.  Sementara itu, beberapa pihak di
                                                  23
               Hindia menganggap putusan ‘Abd al-Ghaf ar, yang dulu tanpa cacat, untuk
               menikahi Ida Maria van Oort (1873–1958) sebagai bukti ketidaktulusannya,
               atau  setidaknya  sebagai  langkah  kembali  ke  agama  Eropa-nya.  Seorang
               koresponden  untuk  Djawa  Tengah  menyatakan  bahwa  Snouck  mengaku
               menjadi seorang muslim sekadar untuk menulis buku-buku mengenai Islam.
               Sewaktu kembali ke Belanda, Snouck menikah sesuai ritual Kristen. “Dan,
               itu sudah benar,” katanya, “setiap orang sudah seharusnya mengangkat agama
               mereka sendiri.” Sebagai tanggapan, Darmo Kondo menyatakan, “Sekarang
               kita bertanya kepada diri kita sendiri, agama apa yang benar-benar sejati untuk
               orang Jawa? Menurut S.I. dan orang-orang pada umumnya, adalah Islam!” 24
                    Selalu akan ada orang yang kegiatannya seolah hendak membuktikan
               bahwa  Snouck  sejak  semula  memang  condong  pada  Kristen.  Setelah
               menyelesaikan  studi  doktor  di  bawah  bimbingan  Snouck  pada  1921
               (mendiskusikan kembali teks Suf  dari abad keenam belas yang kali pertama
               diedit  oleh  Gunning),  Hendrick  Kraemer  (1888–1965)  dipercaya  oleh
               Masyarakat  Injil  Belanda  untuk  menyiapkan  Injil  terjemahan  bahasa  Jawa
               yang  baru  dan  mengkaji  berbagai  perkembangan  terbaru  dalam  Islam.
               Usaha  pertamanya  berbentuk  laporan  yang  dikirimkan  dari  Kairo  berisi
               tentang berbagai perkembangan terbaru di sana, termasuk manifestasi nada
               antikolonial  yang  lebih  nyaring  di  kalangan  para  siswa.   Laporan-laporan
                                                                25
               demikian  tentu  saja  ditujukan  untuk  membantu  misi.  Ketika  menduduki
               jabatan penasihat bagi Jong Java, dia memberikan kuliah-kuliah mengenai
               agama Kristen. Sebagian siswa mengungkapkan keinginan untuk mendapat
               lebih banyak kuliah mengenai Islam. Hal ini menimbulkan perpecahan dan
               terbentuknya Jong Islamieten Bond (JIB), yang surat kabarnya, Het Licht,
               mendaulat si orang Sumatra, Agoes Salim, sebagai penasihat utama. Surat
               kabar ini sangat dipengaruhi oleh tulisan-tulisan gerakan Ahmadiyah di India
   265   266   267   268   269   270   271   272   273   274   275