Page 166 - EBOOK_UMKM dan Globalisasi Ekonomi
P. 166
166
UMKM dan Globalisasi Ekonomi
Tetapi dari pelajaran krisis tahun 1997 dapat dilihat tumbangnya impe-
rium konglomerasi membuat indikasi di atas semakin kuat. Bahwa sosok
kerajaan bisnis yang dibangun di atas fondasi semu dan tumpukan utang,
menjadi tidak berdaya menghadapi krisis ekonomi. Sampai titik ini pun,
pemerintah nampaknya belum juga bangkit kesadarannya, bahwa menye-
lamatkan sektor modern dengan cara “habis-habisan” (all out dan at all cost)
seperti yang terus dilakukan selama ini mengandung konsekuensi yang
teramat riskan. Pemerintah masih terobsesi dan selalu disugesti seakan-akan
hanya dengan sektor modern itulah bangsa berdaulat ini dapat kembali
bangkit dari keterpurukannya.
Di luar semua itu, sesungguhnya terdapat kekuatan yang luar biasa yang
justru telah menyelamatkan negeri ini dari kebangkrutannya, yaitu ekonomi
rakyat. Di atas kertas, perekonomian bangsa ini seharusnya sudah “gulung
tikar” sejak angka-angka statistik ekonomi pada periode krisis (1997-1999)
menunjukkan kecenderungan yang terus memburuk. Nyatanya, kondisi
“sekarat” itu hanya terjadi pada sektor-sektor yang memang mampu tercatat
dan terefleksikan dalam angka-angka statistik itu. Di luar angka-angka itu,
yang tidak mampu dicatat oleh sistem statistik yang ada, sesungguhnya masih
menyimpan potensi, kekuatan, dan daya tahan yang sangat besar.
Akankah pemerintah masih terus-menerus menutup mata terhadap
eksistensi ekonomi rakyat? Atau akan terus-menerus meyakini wacana yang
selalu digembar-gemborkan oleh para ekonom Neo Klasik bahwa
pertumbuhan yang terjadi saat ini adalah karena sumbangan konsumsi (driven
consumption) orang-orang berduit?. Kiranya sejarah telah membuktikan,
bahwa memuja dan memanjakan sektor modern secara “membabi-buta”
hanya akan menghasilkan konklusi akhir yang menyedihkan, yang rasa
pahitnya tidak hanya dikecap oleh sekelompok orang, tetapi seluruh
komponen bangsa ini akan turut merasakannya.. 85
Pelaku UMKM memang tangguh menghadapi krisis 10 tahun lalu. Sektor
ini mampu menempatkan diri sebagai katup pengaman bagi perekonomian
nasional. Noer Soetrisno mempunyai catatan mengenai jumlah UMKM
sebelum dan perkemabangan sesudahnya
Comparison of SE And ME Before And After Crisis 86