Page 169 - EBOOK_UMKM dan Globalisasi Ekonomi
P. 169
169
Mukti Fajar ND.
UMKM boleh dikatakan merupakan salah satu solusi masyarakat untuk
tetap bertahan dalam menghadapi krisis yakni dengan melibatkan diri dalam
aktivitas usaha kecil terutama yang berkarakteristik informal. Dengan hal
ini maka persoalan pengangguran sedikit banyak dapat tertolong dan
implikasinya adalah juga dalam hal pendapatan. Bagaimana dengan
anjloknya pendapatan masyarakat yang tentu saja mengurangi daya beli
masyarakat terhadap produk-produk yang sebelumnya banyak disuplai oleh
usaha berskala besar? Bukan tidak mungkin produk-produk UMKM justru
menjadi substitusi bagi produk-produk usaha besar yang mengalami
kebangkrutan atau setidaknya masa-masa sulit akibat krisis ekonomi. Jika
demikian halnya maka kecenderungan tersebut sekaligus juga merupakan
respon terhadap merosotnya daya beli masyarakat.
Secara akal sehat memandang kondisi ini tentunya ada sesuatu yang salah
dalam mengurus negara. Karena manusia dengan segala kelebihan yang
dimilikinya merupakan objek yang harus bertanggung jawab terhadap hal
ini. Setiap orang berpotensi untuk menjadi kaya, kenapa? Karena kekayaan
sudah ada pada diri kita, mungkin ini yang pertama harus kita syukuri.
Namun, ketika kita melihat dengan kaca mata dunia bahwa kaya itu adalah
terpenuhinya segala kebutuhan hidup. Setuju atau tidak atas definisi ini
tidaklah begitu penting untuk diperdebatkan, tapi yang menjadi pokok
permasalahan adalah bagaimana mengubah yang masih miskin menjadi kaya.
Kalaulah di Bangladesh ada Grammen Bank sebagai solusi, yang didirikan
oleh Muhammad Yunus, seorang penerima hadiah nobel perdamaian dunia
karena telah berhasil mengurangi jumlah kemiskinan di negaranya Maka di
Indonesia jawabannya tidak lain adalah dengan mengembangkan Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
UMKM memang menjadi dasar pengembangan perekonomian baik secara
mikro maupun makro. Karena bisa dilatar belakangi oleh berkurangnya
jumlah lahan pertanian, menyempitnya lapangan usaha, ketatnya persaingan
hidup, dan lain-lain. Dari ketidakmampuan berbagai sektor perekonomian
lainnya sehingga peluang ini mampu diisi oleh UMKM. Departemen Koperasi
dan Usaha Kecil dan Menengah membuat empat kelompok bidang usaha
yang ada pada UMKM yaitu: perdagangan, industri pertanian, industri non