Page 140 - EBOOK_Modal Sosial Petani Dalam Pertanian Berkelanjutan Dalam Mendukung Ketahanan Pangan Daerah
P. 140

120 | Modal Sosial Petani dalam Peratanian


             pengelolaan  cadangan  pangan.  Ketersediaan  pangan  yang  berasal
             dari produksi dalam negeri adalah hasil panen yang dilakukan petani
             yang  dihitung  setiap  tahunnya.  Dari  hasil  ini  akan  terlihat  apakah
             produksi  pangan  akan  meningkat  atau  menurun  di  tiap  tahunnya.
             Ketersediaan  pangan  yang  berasal  dari  impor  dilakukan  untuk
             menutupi kekurangan pangan suatu negara. Biasanya komoditi yang
             diimpor  adalah  komoditi  yang  tidak  ditanam  massal  oleh  petani.
             Ketersediaan  pangan  dengan  cara  pengelolaan  cadangan  pangan
             adalah dengan melakukan penjualan ke pasar stok pangan  yang di
             gudangkan  pada  saat-saat  tertentu,  misalnya  pada  saat  hari  besar
             agama.
                  Ketersediaan pangan organik di Kabupaten Bantul, khususnya
             beras  organik,  dapat  dijumpai  dengan  mudah  di  supermarket  dan
             pedagang  beras  di  pasar  Bantul.  Walau  produksinya  masih  sangat
             kecil  tetapi  masih  dapat  memenuhi  kebutuhan  masyarakat  Bantul
             dan sekitarnya, terutama masyarakat yang telah menyadari tentang
             pangan  yang  sehat.  Data-data  yang  berkenaan  dengan  pertanian
             organik,  baik  yang  dimiliki  oleh  Dinas  Pertanian  dan  Kehutanan
             serta Badan Ketahanan Pangan dan Pengelolaan Penyuluhan, hanya
             menunjukkan  perkembangan  tentang  ketersediaan  pangan  non-
             organik/konvensional.  Perkembangan  statistik  yang  berkenaan
             dengan  tingkat  produksi,  konsumsi  dan  distribusi  pangan  organik
             tidak  ada  sama  sekali.  Seperti  yang  dijelaskan  di  bab  yang  lain,
             kegiatan  yang  berkenaan  dengan  pertanian  organik  adalah  bentuk
             bantuan-bantuan  yang  diberikan  kepada  kelompok  petani  organik
             saja.
                  Beras  organik  yang  banyak  ditemukan  dijual  di  beberapa
             lokasi  sudah  dilengkapi  dengan  sertifikasi  keasliannya.  Dengan
             adanya sertifikasi keaslian beras organik tersebut, konsumen tidak
             perlu  merasa  ragu  akan  kualitas  beras  tersebut.  Di  tingkat  petani
             sendiri,    seringkali  petani  terlambat  menginformasikan  kepada
             lembaga sertifikasi di tingkat kabupaten awal pelaksanaan pertanian
             organik  yang  mereka  lakukan.  Akibatnya,  lembaga  sertifikasi
             seringkali  tidak  berani  mengeluarkan  sertifikasi  keaslian  beras
             organik  tersebut.  Sebab  mulai  dari  pengolahan  tanah  sampai
             harusnya  badan  sertifikasi  sudah  harus  diinformasikan  sehingga
             mereka dapat melakukan pengawasan. Bila ini terjadi, maka petani
             akan  dirugikan  sebab  harga  jualnya  akan  turun  dan  beras  yang
             dihasilkan menjadi beras setengah organik.
                  Walaupun     demikian,   penulis   tetap   berusaha   untuk
             mengkalkulasikan   ketersediaan   beras   organik   berdasarkan

                                                  Amiruddin Ketaren|  Bab V : 107-134
   135   136   137   138   139   140   141   142   143   144   145