Page 135 - EBOOK_100 Tokoh Yang Mengubah Indonesia
P. 135
Sepulang dari tugas sebagai diplomat; Benny di
angkat sebagai pimpinan Sat gas Intelijen Kopkamtib
(1974). Kemudian menjabat asisten intelijen Hankam,
dan memimpin Badan Intelijen Strategis (Bais) yang
didirikannya. Karirnya terus menanjak dengan mu
Ius sehingga meraih posisi puncak menjabat Pang
lima ABRI sekaligus Panglima Kopkamtib sampai ta
hun 1988.
Prestasinya yang paling menonjol adalah sebagai
penata organisasi intelijen di tubuh rniliter. Karyanya
adaIah Badan Intelijen Strategis (Bais) yang berdiri
pada tahun 1983. Bais adaIah sebuah Iembaga inteli
jen meIengkapi lembaga serupa yang sudah ada sebe
lumnya, yakni Badan Koordinasi Intelijen Negara
(1969).
Ia juga sukses mereorganisasi sejumlah komando
daerah militer dan memodernisasi perala tan TNI se
masa menjabat Pangab. Pada mas a kepernimpinan
nya, Benny membubarkan Komando Wilayah Perta
hanan (Kowilhan) dan menciutkan Komando Dae
rah Militer (Kodam). Pada 1986, ketiga angkatan dan
Polri muIai dipimpin oleh perwira yang bukan dari
angkatan '45.
Tahun 1988 ditandai berita simpang-siur bahwa
Benny "bentrok" dengan Soeharto. PasaInya, Benny
dianggap berambisi menduduki kursi wakiI presiden
pad a Sidang Umum MPR 1988. Berita itu membuat
Soeharto marah dan memberhentikan Benny dari ja
batan Panglima ABRI hanya beberapa hari sebelum
SU MPR dimulai. Benny pun kehiIangan kendali ter
hadap Fraksi ABRI di DPR/MPR. Tapi, ia tidak sen
dirian. Brigjen Ibrahim Saleh, dengan melakukan in
118