Page 239 - EBOOK_100 Tokoh Yang Mengubah Indonesia
P. 239

itu membulatkan tekad Sumitro untuk mengabdi pa­
           da bangsanya. Ia ambil bagian dalam perjuangan di
           meja diplomasi untuk mendapatkan pengakuan ke­
           daulatan.
              Tahun 1950-51, ia menjabat sebagai Menteri Per­
          dagangan  dan  Perindustrian  dalam  Kabinet  Natsir.
          Kemudian ia berkarir  sebagai dosen.  Tahun 1955  ia
          mendirikan  ISEI  (Ikatan  Sarjana  Ekonomi  Indone­
          sia). Ia pun berjuang mewujudkan Fakultas Ekonomi
          VI sebagai school of economics berintegritas tinggi. Dari
          sanalah  kemudian  muncul  orang-orang  seperti
          Widjojo Nitisastro, JB Sumarlin, dan Ali Wardhana.
          Merekalah  yang  menentukan  corak  pembangunan
          ekonomi Indonesia selama  1967-1997.
              Situasi politik yang buruk pada tahun 1957 me­
          maksa  Sumitro  meninggalkan  Jakarta.  Mei  1957  ia
          ke  Sumatera  dan  bergabung  dengan  PRRI.  Ia  men­
          jadi  buron  dan  sempat  melarikan  diri  ke  Padang,
          Pekanbaru, Bengkalis, kemudian menyamar jadi ke­
          lasi kapal menuju  Singapura.  Ia  kemudian pergi  ke
          Saigon, juga dengan menyamar sebagai kelasi kapal,
          lalu menuju Manila untuk melakukan kontak dengan
          Permesta.
              Sepuluh tahun ia berada di pelarian, hingga re­
          zim Soekarno tumbang dan Orde Baru mulai berku­
          asa.  "You just remain yourself,  and I just remain my­
          self,"  itu  yang  dikatakan Sumitro  sa at  menjawab
          permintaan Soeharto untuk kembali ke  Indonesia,
          pada  1967. Soeharto butuh penasihat ekonomi. Perte­
          ngahan 1968,  Sumitro terpilih menjadi Menteri Per­
          dagangan hingga 1973.  Keluar dari kabinet pada ta­
          hun  1978,  Sumitro  menjadi  konsultan  dan  menulis


          222
   234   235   236   237   238   239   240   241   242   243   244