Page 293 - EBOOK_100 Tokoh Yang Mengubah Indonesia
P. 293

Meski  secara bertahap mampu meredam  inflasi,
        masuknya  investor  asing  mengundang  reaksi  keras
        di  kalangan  mahasiswa.  Peristiwa  Malari  1974  me­
        letus,  akibat  demonstrasi  besar-besaran  mahasiswa
        memprotes dominasi modal Jepang. Beruntung, sejak
        pertengahan  dekade  1970-an  terjadi  lonjakan  harga
        minyak.  Pendanaan  pembangunan  bisa  ditopang
        oleh hasil  ekspor migas.
            Walaupun  semula  dikemas  pro-pasar,  namun
        ekonomi  Orde  Baru  terjerumus  juga  pada  etatisme.
        Hal itu diperburuk dengan menjamurnya virus KKN
        (korupsi,  kolusi,  dan  nepotisme)  dan high  cost  econo­
        my.  Deregulasi  Perbankan  1988  yang  dimaksudkan
        sebagai stimulator terhadap pertumbuhan sektor riil,
        justru menjadi  biang  monopoli  di berbagai industri.
        Tak  ada political  will  dari  pemerintah  untuk  mener­
        bitkan Undang-Undang Antimonopoli, sehingga de­
        kade 90-an diwarnai dengan konsentrasi penguasaan
        usaha  pada  segelintir  orang.
            Widjojo dianggap bertanggung jawab dalam me­
        nentukan kerangka  pembangunan Indonesia selama
        era Orde Baru. Namun harus diakui bahwa pesatnya
        pertumbuhan ekonomi menimbulkan dampak nega­
        tif seperti besarnya utang luar negeri, menggejalanya
        KKN,  monopoli,  dan  ketimpangan.
            Widjojo  adalah  orang  Indonesia  pertama  yang
        mendapat  Elise  Walter  Haas  Award  dari  Universitas
        Berkeley. Ia telah memberikan kontribusi yang signi­
        fikan bagi  perekonomian  Indonesia memasuki  abad
        21.  *****





        276
   288   289   290   291   292   293   294   295   296   297   298