Page 78 - EBOOK_100 Tokoh Yang Mengubah Indonesia
P. 78

Aidit raj in memprovokasi massa serta law-an po­
        litiknya  dengan  berbagai  gagasan  kontroversial.  Ia
        pernah melontarkan pernyataan retoris  kalau  Panea­
        sila  sudah  tidak  diperlukan  lagi.  Dia  mengusulkan
        pembentukan Angkatan  Kelima,  dengan  eara mem­
        persenjatai  buruh  dan  petani  dengan  bantu an  per­
        senjataan  dari  RRC.  Kampanye  mempersenjatai  bu­
        ruh  dan  tani  tentu  saja  merupakan  tantangan  bagi
        rival  politik  PKI  yang  paling  kuat,  yaitu  Angkatan
        Darat.  Tak  mengherankan  bila  AD  paling  bersema­
        ngat  menolak  usul  tersebut.
            Tahun 1965 meletus Gerakan 30 September, yang
        meneulik dan membunuh jenderal-jenderal AD. Situ­
        asi  menjadi  kaeau-balau.  Orang-orang saling  tuduh.
        AD menuduh PKI ada di balik pembunuhan tersebut,
        sedangkan Aidit  dkk.  menyebut  tragedi itu  "konflik
        internal"  AD.  Pihak  AD  yang  mengontrol  ketat  me­
        dia massa,  akhirnya  bisa  mengarahkan opini  publik
        agar  menganggap  gerakan  itu  diotaki  Aidit.  Maka
        pemimpin PKI itu melarikan diri dari Jakarta, menuju
        ke  Yogyakarta  dan  Jawa  Tengah.  Ia  tertangkap  di
        Solo,  kemudian  ditembak  mati  di  suatu  tempat  di
        Jawa  Tengah  oleh  pasukan  yang  dipimpin  Kolonel
        Yasir  Hadibroto.
            Karir politik Aidit haneur luluh setelah peristiwa
        G 30 S.  Memang masih  menjadi  kontroversi  menge­
        nai  keterlibatannya  secara langsung.  Otak G 30 S itu
        sendiri hingga kini masih belum diketahui secara per­
        sis.  Menurut  sejarah  versi  Orde  Baru,  Aidit  menu­
        gaskan Sjam  Kamaruzaman untuk  mempersiapkan
        perebutan kekuasaan melalui revolusi. Sjam memim­
        pin  "biro  chusus"  (sebuah  lembaga  non-struktural


                                                           61
   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82   83