Page 73 - C:\Users\nia arzianova\OneDrive\Documents\Flip PDF Corporate Edition\Modul Seni Rupa 12\
P. 73
16. Kritik seni akan membantu mereka memahami karya, serta
meningkatkan wawasan dan pengetahuannya terhadap karya seni
rupa yang berkualitas. Hal ini merupakan fungsi kritik seni bagi ....
A. guru
B. seniman
C. apresiator
D. guru seni
E. kriyawan
17. Fungsi utama kritik pada karya seni rupa adalah ….
A. menjembatani apresiasi dan persepsi artistik dan estetik karya
seni rupa antara sesama seniman.
B. menjembatani persepsi dan apresiasi artistik dan estetik karya
seni rupa antara seniman dan budayawan.
C. menjembatani apresiasi dan persepsi artistik dan estetik karya
seni rupa antara seniman dan penikmat seni.
D. menjembatani persepsi dan apresiasi artistik dan estetik karya
seni rupa antara seniman dan tokoh seni.
E. menjembatani persepsi dan apresiasi artistik dan estetik karya
seni rupa antara seniman dan media massa.
18. Hal-hal yang harus diamati dan dicatat sebagai tahap awal ketika
seseorang sedang melakukan kritik karya seni lukis adalah …
A. mencatat sesuai apa adanya mengenai unsur-unsur pada seni
lukis seperti warna, bentuk, ruang, komposisi serta bahan, media,
teknik karya seni lukis.
B. mencatat seluruh biografi sang seniman mulai dari alamat,
keluarga serta pendidikan seni secara formal.
C. mencatat pendapat-pendapat serta opini para pakar estetika dan
seni terhadap seniman yang karyanya akan dikritik.
D. mencatat pendapat masyarakat terhadap karya seni lukis tersebut
dengan menggunakan angket.
E. mencatat karya-karya lukis yang sejenis untuk dibandingkan
dengan objek lukisan yang akan dikritik.
19. Dibawah ini yang termasuk jenis kritik seni menurut Feldman adalah
….
A. kritik pendidikan, kritik seni pertunjukan, kritik jurnalis, kritik seni
teater
B. kritik pendidikan, kritik popular, kritik ilmu, kritik seni teater
C. kritik popular, kritik ilmu, kritik jurnalis, kritik pendidikan
D. kritik popular, kritik ilmu, kritik seni teater, kritik jurnalis
E. kritik sastra, kritik pendidikan, kritik populer, kritik seni teater