Page 41 - MODUL KOMPUTER DAN JARINGAN DASAR
P. 41

Sub-jaringan,  atau  subnet,  adalah  pembagian  secara  yang  terlihat  secara  fisik  dari  IP

            jaringan.Praktik membagi jaringan menjadi dua atau lebih jaringan disebut subnetting.
            fungsi  subnetting antara lain sebagai berikut:

                       o  Mengurangi lalu-lintas jaringan, sehingga data yang lewat di perusahaan tidak akan

                           bertabrakan (collision) atau macet.
                       o  Teroptimasinya unjuk kerja jaringan.

                       o  Pengelolaan yang disederhanakan
                       o  Membantu pengembangan jaringan ke arah jarak geografis yang menjauh.

                           Semua komputer yang termasuk dalam sebuah subnet dialamatkan dengan bit-group
                   umum,  identik,  dan  paling  signifikan  dalam  alamat  IP  mereka.Hal  ini  menyebabkan

                   pembagian logis dari alamat IP ke dua bidang, jaringan atau routing prefix dan sisa field atau

                   pengenal  host.Field  sisanya  adalah  pengidentifikasi  untuk  host  tertentu  atau  antarmuka
                   jaringan.Hal ini bisa kita lihat pada Subnet Mask.

                           Subnet Mask adalah  istilah teknologi informasi yang mengacu kepada angka perduaan
                   (binary)  32  bit  yang  digunakan  untuk  membedakan  ID  jaringan  (network  ID)  dengan  ID

                   induk,  yakni:  menunjukkan  letak  suatu  induk,  entah  berada  di  jaringan  setempat  atau  di
                   jaringan luar. RFC 950 mengartikan penggunaan sebuah pola upajaringan yang disebut juga

                   sebagai sebuah pola alamat (address mask) sebagai sebuah nilai 32-bit yang digunakan untuk

                   membedakan pengidentifikasi jaringan (network identifier) dari pengidentifikasi induk (host
                   identifier) dalam sebuah alamat IP. Bit-bit pola jaringan diberi arti sebagai berikut:

                      Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh pengidentifikasi jaringan diatur ke nilai 1.

                      Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh pengidentifikasi induk diatur ke nilai 0.
                           Setiap  induk  (host)  di  dalam  sebuah  jaringan  yang  menggunakan  TCP/IP

                   membutuhkan sebuah pola upajaringan meskipun berada di dalam sebuah jaringan dengan

                   satu  segmen  saja.Entah  itu  pola  upajaringan  asali  (default  subnet  mask)  (yang  digunakan
                   ketika  memakai  pengidentifikasi  jaringan  berbasis  kelas)  ataupun  pola  upajaringan  yang

                   disuaikan (yang digunakan ketika membuat sebuah upajaringan atau adijaringan (supernet))
                   harus diatur pasang dalam setiap simpul (node) TCP/IP.

                           Ada dua metode yang dapat digunakan untuk merepresentasikan subnet mask, yakni:

                                 Notasi Desimal Bertitik
                                 Notasi Panjang Prefiks Jaringan

                           Sebuah subnet mask biasanya diekspresikan di dalam notasi desimal bertitik (dotted
                   decimal notation), seperti halnya alamat IP. Setelah semua bit diset sebagai bagian  network

                   identifier dan host identifier, hasil nilai 32-bit tersebut akan dikonversikan ke notasi desimal



                                                           32
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46