Page 99 - Toponim sulawesi.indd
P. 99

Jaringan Maritim Indonesia: Sejarah Toponim Kota Pantai di Sulawesi  85

                       Kegiatan perdagangan semakin ramai ketika  pelabuhan  Manado

                 menjadi tempat persinggahan kapal-kapal para pedagang yang menukarkan
                 barang dagangannya dengan hasil barang dagangan penduduk pedalaman
                 Minahasa berupa beras (padi), damar, madu, tali ijuk, kayu, dan binatang

                 hasil buruan, sedangan barang yang masuk dari luar, seperti logam, besi,
                 kuningan, keramik, porselen, dan tekstil. Tidak heran, diperiode-periode
                 awal berhubungan dengan bangsa Barat, Portugis menamakan daerah ini
                 sebagai penghasil  damar,  dan  Belanda  memberikan  gelar  gudang beras
                 bagi Maluku (Watuseke, 1968: 17, 22-3).


                       Menurut catatan sejarah, pelabuhan Manado mulai dibangun sejak
                 masa pemerintah kolonial Belanda, tepatnya pada tahun 1917. Pada saat itu,
                 pelabuhan Manado memiliki peran yang sangat penting dan strategis bagi
                 kepentingan pemerintah dalam hal mendistribusi hasil-hasil sumberdaya

                 alam daerah Minahasa khususnya dan daerah Sulawesi sekitarnya, dan hal
                 ini  ada hubungannya dengan  perdagangan kopra dan  produk  pertanian
                 lainnya. Untuk memperlancar distribusi masuk keluar barang, dan dengan
                 mudahnya kapal merapat, maka pada tahun 1935 pembangunan dermaga

                 labuh mulai dilakukan, dilanjutkan dengan fasilitas gudang, dan bangunan-
                 bangunan penunjang  lainnya. Dengan dibangunnya  pelabuhan  Manado,
                 maka  fungsi  pelabuhan  Manado  sebagai pintu  gerbang  perekonomian

                 semakin nampak,  dan secara  berangsur  pengalihan  kegiatan  pelayaran
                 khususnya kapal-kapal yang berbobot besar di atas 500 Gt dipindahkan ke

                 pelabuhan Bitung yang mulai dibangun sejak tahun 1953. 3

                       Adanya perbaikan  pembangunan  pelabuhan,  yang tadinya  kapal-
                 kapal yang berbobot 500 Gt ke atas dipindahkan ke pelabuhan Bitung, maka

                 sejak awal tahun 1980 sampai sekarang, kapal-kapal besar dengan bobot
                 1000 Gt dengan rata-rata panjang kapal 45 meter sudah dapat berlabuh
                 di  pelabuhan  Manado.  Kesulitannya  hanya jika air sedang surut, maka

                 kedalaman untuk kegiatan labuh dapat tertunda menunggu air laut naik.



                 3   Dokumen pelabuhan Manado (t.t).
   94   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104