Page 114 - PEMIKIRAN INDONESIA MODERN 2015
P. 114
Sejarah Pemikiran Indonesia Modern
Catatan Akhir :
1) George Mc Turnan Kahin; Nasionalisme dan Revolusi di Indonesia,
Surakarta: UNS Press dan Pustaka Sinar Harapan, 1995, hal 84
2) Bahder Djohan, Bahder Djohan: Pengabdi Kemanusiaan. Jakarta:
PT Gunung Agung, 1980, hal. 24.
3) John Pattikaihattu, Dr. Jacub Bernadus Sitanala: Hasil Karya Dan
Pengabdiannya. Jakarta: Direktorat Sejarah dan Nilai tradisional,
Depdikbud, 1982/1983, hal. 63.
4) Suratmin. Dr. Sutomo. Jakarta: Direktorat dan Nilai Tradisional,
Depdikbud, 1982/1983, hal. 52.
5) Ibid, hal. 52.
6) Ibid.,hal. 85.
7) Hans Van Miert, Dengan Semangat Berkobar; Nasionalisme dan Gerakan
Pemuda di Indonesia, 1918 – 1930; Jakarta: KITLV-Pustaka Utan Kayu,
2003; hal 40
8) A.K. Pringgodigdo; Sejarah Pergerakan Rakyat Indonesia; Jakarta: Dian
Rakyat, 1984, hal. 100-101
9) Restu Gunawan, dalam Indonesia Dalam Arus Sejarah Jilid V, Jakarta:
Kemendikbud dan IBVH, 2012, hal……
10) Dalam arti politik nama Indonesia sejak tahun 1922 secara konsekuen
dipakai oleh Perhimpunan Indonesia untuk mengganti nama Hindia
Belanda. Sejak bulan Agustus 1926 nama Indonesia diterima secara
resmi oleh Gerakan Perdamaian Internasional Sipil, dibawah pimpinan
Marc Sangnier dan secara konsekuan juga dipakai. Bagi orang
Indonesia, nama Indonesia mempunyai arti politik dan menyatakan
suatu tujuan politik. Dalam arti politik, karena mengandung tuntutan
kemerdekaan, bukan kemerdekaan Hindia Belanda, melainkan
kemerdekaan Indonesia dari Indonesia. sedangkan dari penamaan
Indonesia, pertama kali dipakai oleh ahli ilmu bangsa-bangsa Inggris JR.
Logan dalam karangannya yang dimuat dalam Journal of the Indian
Archipelago and Eastern Asia yang berjudul The Ethnology of The India
Archipelago tahun 1850, lihat Mohammad Hatta; Nama Indonesia (Penemuan
Komunis?), Jakarta: Yayasan Idayu, 1980, hal. 8 – 9.
11) “Dapur Nasionalisme Indonesia” adalah istilah yang sukarno karena ide,
gagasan, tujuan dan berbagai peikiran tentang nasionalisme Indonesia
digagas dan diolah di rumah HOS Tjokroaminoto di Surabaya.
12) Suhartono; Sejarah Pergerakan Nasional: dari Budi Utomo Sampai
Proklamasi 1908 – 1945; Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1994, hal. 55
106 Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya