Page 31 - MRK JUNI 2019
P. 31
koleksi peta antik dari berbagai lokasi di Indonesia, Karena publik dan seniman butuh ruang, ruru
semuanya bisa ditemukan di galeri ini. Koleksinya sering berkolaborasi dengan banyak pihak untuk
sangat beragam, bahkan ada yang telah berumur bereksperimen mengenai ruang residensi seni serta
100 tahun hingga 500 tahun. hal unik lainnya untuk mengiringi perkembangan
zaman yang semakin urban. Kegiatan dan program
Bartele Gallery berada di Mandarin Oriental Hotel yang dihasilkan pun beragam, mulai dari pameran,
Lantai 2, kawasan M.H. Thamrin, Jakarta. Galeri festival, lab seni rupa, workshop, hingga penerbitan
ini didirikan pada tahun 2009 dan menjadi satu- jurnal untuk menghadirkan perspektif yang
satunya toko khusus di Indonesia untuk membeli berbeda dalam mengenali seni rupa. Salah satu
cetakan peta antik. Di tempat ini pengunjung dapat acaranya yang sudah banyak diketahui adalah
menemukan berbagai peninggalan berupa peta dan Jakarta Biennale, sebuah pameran yang digelar
buku antik yang tidak dapat ditemukan di tempat setiap 2 tahun yang diisi oleh karya dari seniman
lain. kontemporer lokal hingga internasional.
Pemilik galeri ini adalah Bartele Santema, dirinya Karena ruru memberikan pengaruh besar ke
mengumpulkan semua koleksinya bersama dengan dalam perkembangan seni rupa di Indonesia, dia
kurator galeri dan ahli peta (kartografer), David E. juga memberikan kesempatan bagi para seniman
Parry. muda untuk menunjukkan karyanya ke publik.
Bagi kamu pecinta ilmu geografi dan kartografi, Programnya yang bernama Jakarta 32ºc merupakan
galeri ini merupakan pilihan terbaik. Di sini kamu festival seni rupa yang diadakan setiap dua tahun
bisa melihat perbedaan gambaran peta pada abad yang dikhususkan untuk para seniman baru. Sejak
ke-15 sampai dengan peta modern seperti sekarang keberadaannya pada 2004, Jakarta 32ºc sukses
ini. Di museum ini banyak sekali pulau yang menampilkan karya yang beragam, dari video,
digambarkan dalam sebuah peta sehingga terkesan lukisan, desain grafis, instalasi seni, hingga fotografi.
indah sekali ketika melihatnya.
Gudang Sarinah setelah dua tahun digunakan
Galeri ruangrupa (ruru) atau yang sering disingkat sebagai ekosistem seni untuk beraktivitas dan
sebagai ruru, sudah cukup akrab bagi sebagian berkarya, Gudang Sarinah Ekosistem ditransformasi
orang. Sampai hari ini, ruangrupa telah hadir menjadi ruang baru dengan tajuk Gudskul.
dalam skena seni rupa Indonesia selama kurang Adapun pendidikan kolektif dan ekosistem belajar
lebih 15 tahun. Berikut ini beberapa hal mengenai seni rupa kontemporer ini dibuka untuk publik,
organisasi seni rupa kontemporer ini yang menarik serta dibentuk oleh kelompok seni ruangrupa,
untuk disimak. Serrum, dan Grafis Huru Hara (GHH). Dirancang
untuk menjadi ruang simulasi kerja seni, Gudskul
Kolektif yang didirikan oleh sekelompok seniman mencoba untuk membawa semangat kolektif serta
di Jakarta ini awalnya bertujuan untuk membantu mengedepankan dialog kritis dan eksperimentasi.
para seniman yang tidak memiliki banyak pilihan Versi lebih pendeknya, Gudskul adalah ‘sekolah’,
dan akses untuk melakukan pameran di galeri. namun tidak ingin membangun identitas sekolah
Ketika ruangrupa muncul, terlihat bahwa banyak normatif yang mungkin ada di benak semua orang.
seniman yang produktif dalam mengeksplorasi dan
menghasilkan karya yang eksperimental serta ide-
ide baru berkaitan dengan tempat memamerkan
karya mereka.
31 31