Page 34 - E-MODUL STRUKTUR ATOM FIX
P. 34
Berdasarkan percobaan tersebut diperoleh fakta bahwa saat sinar alfa
ditembakan pada lempeng emas yang terjadi adalah sebagai berikut:
1. Sebagian besar partikel alfa menembus lembaran tanpa membelok
(diteruskan)
2. Beberapa partikel alfa sedikit dibelokkan.
3. Ada partikel alfa yang dihamburkan (dibelokkan) dengan sudut yang besar.
4. Ada sejumlah kecil partikel alfa yang dipantulkan kembali ke arah
datangnya.
Untuk menjelaskan gejala yang terjadi pada percobaan Rutherford, mari
kita simak penjelasan berikut:
a) Hampir semua partikel alfa diteruskan, berarti atom bukan merupakan bola
pejal yang bermuatan positif seperti yang digambarkan oleh J.J. Thomson,
tetapi sebagian besar merupakan ruang hampa (kosong). Sehingga
memungkinkan sebagian partikel alfa menembus lembaran emas dengan
sedikit atau tanpa pembelokan.
b) Setiap kali partikel alfa mendekat ke inti atom emas yang bermuatan positif
dalam percobaan hamburan, partikel ini mengalami gaya tolak yang besar
sehingga menyebabkan partikel alfa membelok jauh.
c) Partikel alfa yang langsung menuju ke inti akan mengalami tolakan yang
sangat besar sehingga dapat berbalik kembali ke arah datangnya.
Berdasarkan fakta-fakta yang diperoleh selama percobaan, Rutherford
membuat model baru untuk strukur atom yang dikenal dengan model atom
Rutherford. Menurut model atom ini atom terdiri dari inti atom yang sangat
kecil dan bermuatan positif serta dikelilingi oleh elektron yang bermuatan
negatif. Dari sini kita bisa menyimpulkan bahwa inti atom (nucleus) adalah
suatu inti pusat yang padat yang terletak di dalam atom. Dari percobaan
tersebut, Rutherford juga dapat memperkirakan ukuran diameter inti atom
-10
-15
sekitar 10 m sedangkan diameter atom sekitar 10 m. Selain itu,
-3
14
23
-3
diperkirakan rapat massa inti atom sekitar 10 g cm atau 10 Kg m .
E-MODUL KIMIA INTERAKTIF 33