Page 267 - Kelas 8 IPS BS press
P. 267

1) Memanfaatkan Organisasi Bentukan Jepang
                          Kelompok ini  sering disebut  kolaborator karena  mau bekerja  sama  dengan
                       penjajah. Sebenarnya, cara  ini  bentuk perjuangan diplomasi. Tokoh-tokohnya
                       adalah para  pemimpin Putera, seperti  Sukarno, Mohammad Hatta, Ki  Hajar
                       Dewantara, dan K.H. Mas   Mansyur. Mereka  memanfaatkan Putera   sebagai
                       sarana komunikasi dengan rakyat.  Akhirnya, Putera justru dijadikan para pemuda
                       Indonesia sebagai ajang kampanye nasionalisme. Pemerintah Jepang menyadari
                       hal tersebut dan akhirnya membubarkan Putera dan digantikan Barisan Pelopor.
                       Sama  seperti  Putera, Barisan Pelopor yang dipimpin Sukarno ini  pun selalu
                       mengampanyekan perjuangan kemerdekaan.


                    2) Gerakan Bawah Tanah
                          Larangan berdirinya  partai  politik pada  zaman Jepang mengakibatkan
                       sebagian tokoh perjuangan melakukan gerakan bawah tanah. Gerakan bawah
                       tanah merupakan perjuangan melalui   kegiatan-kegiatan tidak resmi, tanpa
                       sepengetahuan Jepang (gerakan sembunyi-sembunyi).
                          Dalam  melakukan perjuangan, mereka  terus  melakukan konsolidasi  menuju
                       kemerdekaan Indonesia. Mereka  menggunakan tempat-tempat  strategis, seperti
                       asrama pemuda untuk melakukan pertemuan-pertemuan. Penggalangan semangat
                       kemerdekaan dan membentuk suatu negara terus mereka kobarkan.
                          Tokoh-tokoh yang masuk dalam garis pergerakan bawah tanah adalah Sutan
                       Sjahrir, Achmad Subarjo, Sukarni, A. Maramis, Wikana, Chairul  Saleh, dan

                       Ami  Syarifuddi  Mereka  terus memanta  Pera  Pasii  melalui  radio-radi
                       bawah tanah. Pada saat itu, Jepang melarang bangsa Indonesia memiliki pesawat
                       komunikasi. Kelompok bawah tanah inilah yang sering disebut golongan radikal/
                       keras karena mereka tidak mengenal kompromi dengan Jepang.


                    3) Perlawanan Bersenjata
                          Di  samping perjuangan yang dilakukan dengan memanfaatkan organisasi
                       bentukan Jepang dan gerakan bawah tanah, ada  pula  perlawanan-perlawanan
                       bersenjata yang dilakukan bangsa Indonesia di antaranya sebagai berikut.

                       a)  Perlawanan Rakyat Aceh
                            Dilakukan oleh Tengku Abdul  Djalil, seorang ulama  di  Cot  Plieng Aceh,
                          menentang peraturan-peraturan Jepang. Pada  tanggal  10 November 1942, ia
                          melakukan perlawanan. Dalam perlawanan tersebut ia tertangkap dan ditembak
                          mati.
                       b)  Perlawanan Singaparna, Jawa Barat

                            Dipelopori  oleh K.H. Zainal  Mustofa, yang menentang seikerei  yakni
                          menghormati  Kaisar Jepang. Pada  tanggal  24 Februari  1944, meletus





                                                                   Ilmu Pengetahuan Sosial         255
   262   263   264   265   266   267   268   269   270   271   272