Page 62 - E-Modul Sifat Koligatif Larutan Berbasis SETS new
P. 62
Glosarium
Faktor Van’t Hoff: factor yang digunakan untuk menghitung besarnya perbedaan sifat
koligatif larutan elektrolit terhadap nonelektrolit (i = 1 + (n-1) ∝)
Kenaikan titik didih: Selisih antara titik beku larutan dengan titik didih pelarutnya yang
o
dirumuskan sebagai . ∆T b = T b - T b . Dalam suatu larutan, ∆T b = K b x m
Osmosis: Peristiwa bergeraknya partikel (molekul atau ion) dari suatu larutan yang lebih
encer atau pelarut murni ke larutan yang lebih pekat melalui dinding semipermeable
o
Penurunan tekanan uap: Selisih antara tekanan uap pelarut murni (P ) dengan tekanan uap
larutan (P) yang dirumuskan sebagai ∆P = P° − P
o
Penurunan titik beku: Selisih antara titik beku pelarut (T f ) dengan titik beku larutan (T f)
o
yang dirumuskan sebagai . ∆T f = T f - T f. Dalam suatu larutan, ∆T f = K f x m
Sifat koligatif larutan: sifat larutan yang hanya dipengaruhi oleh jumlah partikel zat terlarut,
dan tidak dipengaruhi oleh sifat dari zat terlarut tersebut
Titik beku: Suhu dimana yang dicapai zat cair ketika menjadi padat atau membeku
Titik didih: Suhu ketika tekanan uap jenuh cairan sama dengan tekanan udara luar (tekanan
pada permukaan zat cair)
Tekanan osmosis: Besarnya tekanan yang harus diberikan untuk menghentikan terjadinya
osmosis.
Tetapan kenaikan titik didih molal (K b): tetapan yang menyetakan besarnya kenaikan titik
didih untuk setiap satu molal
Tetapan penurunan titik beku molal (K f): tetapan yang menyatakan penurunan titik beku
untuk setiap satu molal larutan
55