Page 119 - E-BOOK LATIHAN AKM LITERASI INFORMASI DAN FIKSI
P. 119
SOAL ISIAN ATAU JAWABAN SINGKAT
Teks berikut untuk menjawab pertanyaan nomor 1-5
Bacalah bacaan dibawah ini !
Sedih Melihat Jasa Kucingku Tersayang
Penulis: Mas Kahfi
Bulu lebat dengan hidung pesek dan ekor yang sedang mengibas-ngibaskan ke arahku
itu namanya Kelly. Dia adalah kucing kesayanganku. Kelly adalah nama yang diberikan oleh
ibuku.
Aku suka sekali dengan kucing, dia selalu menemani hariku. Disaat santai menonton
tv, sedang belajar, juga sedang bermain di halaman.
Kami selalu bersama jika aku sedang di rumah. Dia kucing yang manja, tapi
sebetulnya dia adalah kucing yang berani. Jenis kelaminya saja jantan, masak iya sih kalo dia
penakut? ya mungkin dia tidak pernah keluar saja, cuman dia pemberani kok, aku yakin itu.
Sampai suatu hari kami tinggal pergi ke luar kota. Aku sedih karena tidak bisa
mengajaknya. Dia akan menyusahkan bila diajak pergi.
Aku hanya memberikannya makanan yang cukup untuk beberpa hari pada wadah
makanannya.
Sebelum keberangkatan, aku peluk dia dan bilang kepadanya. "Kelly.., kamu baik-
baik saja kan di rumah, aku sama mama dan papa mau pergi beberapa hari, kamu
jaga rumah aja yaa."
Kelly pun hanya bisa mengeong kecil. Keesokan harinya aku beserta mama-papaku
sudah siap untuk pergi dengan beberapa tas besar di depan rumah. Papa mengeluarkan mobil
dari garasi.
Sebelum kami naik, Kelly pun datang menghampiriku sambil mengeong-ngeong.
Kami sengaja memberi pintu khusus agar bisa dibuat keluar-masuknya peliharaan kami. Dan
dia tidak ingin kami pergi begitu saja meninggalkan dia. Tapi apa boleh buat kami harus
pergi.
Aku pun menaruhnya setelah memeluk tubuhnya yang lembut beberapa saat, lalu
kami masuk mobil dan pergi. Ku lihat dari kaca belakang mobil, Kelly mengejar mobil kami,
aku pun sedikit sedih karena telah meninggalkannya.
Lalu aku masih melihatnya dari dalam mobil,
setelah berjarak sedikit jauh, Kelly terhenti dan memandangi mobil kami yang melaju.
Dalam perjalanan aku pun cemas, apa jadinya kalau kucing manja tersebut kami
tinggal. Apa dia akan baik-baik saja? Aku harap sih begitu, semoga dia baik-baik saja.
Tiga hari berlalu, kami pun pulang ke rumah. Tak sabar melihat kucingku, aku segera
bergegas masuk ke dalam rumah. Sesaat aku tidak mendapatinya, aku cari dikamar dia tidak
ada, aku cari di rumah kecilnya juga tidak ada, sampai ketika aku mencarinya di dapur. Aku
tidak menyangkanya, ada bercak darah di sana.
119