Page 69 - E-BOOK LATIHAN AKM LITERASI INFORMASI DAN FIKSI
P. 69
menggeluti dunia panjat tebing. Baginya, pengalaman memecahkan rekor dan menjadi juara
dunia merupakan momen paling tidak terlupakan. Mencatatkan prestasin gemilang dalam
olahraga panjat tebing, atlet kelahiran Grobogan, 21 Maret 1995 ini menjadi ujung tombak di
kejuaraan dunia panjat tebing lainnya. Dirinya selalu berlatih untuk mengoptimalkan seluruh
kemampuan demi meraih prestasi dalam berbagai kompetisi olahraga di dunia.
Sosok pelatih dan orang tua diakui Aries menjadi motivasi terbesarnya untuk menjadi
juara. Dirinya bertekad kuat untuk membanggakan keluarga dengan prestasi di dunia panjat
tebing. Kisah sukses Aries sempat difilmkan oleh sutradara Lola Amaria dengan judul "6,9
Detik". Dalam film tersebut, Aries berperan sebagai dirinya sendiri. Atas prestasinya ini,
perempuan yang sempat kuliah di Universitas Muhammadiyah Semarang tersebut diangkat
sebagai pegawai negeri sipil.
Sumber:https://web.archive.org/web/20201017155532/https://www.brilio.net/sosok/di-balik-prestasi-
spiderwoman-indonesia- anes-susanti-rahayu-191105z.html, diakses 2 November 2021
Jika kamu dalam posisi seperti Aries Susanti Rahayu, bagaimana tindakanmu ketika
mengikuti suatu kejuaraan dalam keadaan cedera …
A. Bertanding dengan kekuatan penuh tanpa memperhatikan kondisi diri.
B. Berusaha tetap menunjukkan kemampuan terbaik dengan tetap berhati-hati.
C. Mengeluarkan separuh kemampuan dan tidak perlu ambisius dalam pertandingan.
D. Mengalah saja sebelum bertanding untuk menjaga agar cedera tidak tambah parah.
Pertanyaan 4
Kisah Sang Dokter Rimba di Pedalaman Jambi
Maria Kristina Norad bersama anak-anak suku Orang Rimba
Sumber:https://web.archive.org/web/20211028025003/
https://regional.kompas.com/read/2020/07/09/ 11000091/kisah-maria-sang-dokter-rimba- sempat-
dianggap-melawan-kepercayaan- suku?page=all, diunduh 28 Oktober 2021
Seorang perempuan berdarah Jawa bernama Maria Kristiana Norad keluar masuk
hutan di pedalaman Jambi untuk melakukan pengobatan. Aksi tersebut membuatnya dijuluki
sebagai dokter rimba. Maria, seorang fasilitator kesehatan dari Komunitas Konservasi
Indonesia (KKI) Warsi yang rela mengabdikan diri untuk merawat masyarakat suku di
pedalaman Jambi, yaitu suku Orang Rimba dan Talang Mamak. Saat ini pengabdian sebagai
dokter rimba sangat penting karena mampu mengobati penyakit ringan dan mendeteksi dini
69