Page 70 - E-BOOK LATIHAN AKM LITERASI INFORMASI DAN FIKSI
P. 70

adanya penyakit berat. Kehadiran dokter rimba seperti Maria sangat membantu penanganan
               penyakit pada komunitas adat.

                       Selain mengobati masyarakat suku pedalaman, Maria meningkatkan literasi kesehatan
               terkait pola hidup bersih dan sehat (PHBS), serta pengobatan dan pemeriksaan ibu hamil.
               Untuk  mendukung  keberadaan  dokter  rimba,  KKI  Warsi  bekerja  sama  dengan  Lembaga
               Biologi  Molekuler  Eijkman  untuk  melakukan  penelitian.  Hasil  penelitian  menunjukkan
               adanya kasus penyakit malaria dengan prevalensi 24% dan kasus hepatitis dengan prevalensi
               33,9%. Selain malaria dan hepatitis, masyarakat suku pedalaman harus melawan ganasnya
               penyakit demam berdarah, tuberkulosis, bahkan gizi buruk sehingga menyebabkan tingginya
               angka  kematian.  Kondisi  inilah  yang  memotivasi  Maria  untuk  terjun  langsung
               menyembuhkan masyarakat suku pedalaman meskipun dengan segala keterbatasan.

                       Suku  Orang  Rimba  dan  Talang  Mamak  ternyata  memiliki  keahlian  meramu  akar-
               akaran  dan  dedaunan  sebagai  obat-obatan  tradisional.  Bahkan,  kedua  suku  tersebut
               mempunyai  ritual  pengobatan  untuk  menyembuhkan  penyakit  berat.  Oleh  karena  itu,
               masuknya  dokter  rimba  dianggap  melunturkan  kepercayaan  dan  pengetahuan  masyarakat
               suku  tersebut  tentang  obat-obatan  yang  telah  diwariskan  secara  turun-temurun  oleh  nenek
               moyang selama ribuan tahun. Apabila masyarakat suku Talang Mamak sakit, mereka biasa
               berobat ke dukun. Sebagai pembawa misi kesehatan dan hidup bersih, tentu niat Maria ini
               bertentangan dengan budaya dan kearifan lokal masyarakat setempat.

                       Maria pun tidak putus asa. Maria membutuhkan waktu dua tahun untuk akrab dengan
               masyarakat  suku  Talang  Mamak  di  daerah  Bukit  Tigapuluh.  Maria  membantu  ibu-ibu
               memasak.  Maria  dan  masyarakat  setempat  hidup  tanpa  batasan.  Suatu  hari  Maria
               mengumpulkan  anak-anak  untuk  dididik  sebagai  dokter  cilik  di  keluarganya.  Anak-anak
               tersebut  bertugas  mengajari  orang  tuanya  mengenai  cara  menyikat  gigi,  mencuci  tangan
               sebelum  makan,  mandi  menggunakan  sabun,  dan  tidak  merokok  dekat  dengan  anak-anak,
               terutama balita.

                       Di sisi lain, suku Orang Rimba sudah mempunyai segudang fasilitas kesehatan berkat
               perjuangan Maria dengan berbagai pihak. Berbeda dengan suku Talang Mamak yang baru
               memasuki tahap rintisan. Hal inilah yang menyebabkan Maria lebih fokus pada suku Talang
               Mamak dibandingkan suku Orang Rimba. Menurut Maria, ada perbedaan cukup signifikan
               antara  suku  Orang  Rimba  dan  Talang  Mamak.  Dalam  sebulan,  Maria  menghabiskan
               waktunya selama tiga minggu di suku Talang Mamak dan satu minggu berada di suku Orang
               Rimba.

               Sumber:https://web.archive.org/web/20211028025003/https://regional.kompas.com/read/2020/07/09
               /11000091/kisah-maria-sang-dokter-rimba-sempat-dianggap-melawan-kepercayaan-suku?page=all,
               diakses 28 Oktober 2021

               Pada awalnya suku Talang Mamak menentang kedatangan dokter rimba karena....
               A. Kedatangan dokter rimba dianggap membebani kehidupan masyarakat suku Talang

                    Mamak

               B. Dokter rimba dipandang menghancurkan kepercayaan nenek moyang dalam meramu obat-

                    obatan tradisional






                                                                                                                70
   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75