Page 24 - e-modul RBL "VEKTOR"
P. 24

E-modul Fisika SMA Kelas X Semester 1  2021


                  Sedangkan arah vektor dapat ditentukan dengan:

                                   R      F 1      F 2                                               . . . (6)

                                 sin  α    sin β    sin   (α  β)


                  Keterangan:
                  F      = nilai vektor 1             α      = sudut apit antara vektor 1 dan vektor 2
                   1
                  F      = nilai vektor 2             R      = resultan vektor
                   2

                       Contoh Soal 2.4

                   Reihan dan Ikbal mendorong meja dengan gaya

                   masing-masing  8N  dan  6N  seperti  gambar  di                       F 2

                   samping. Tentukanlah nilai resultan kedua vektor
                   gaya tersebut (R = F 1  + F 2 )                                        60

                   Penyelesaian                                                             F 1

                           2
                   R    F    F 2 2    F   2  1 F    2   cos  α
                          1

                                2
                           2
                         6   8   2         8   .   6   .     cos   60

                          36   64  96    .    1
                                         2
                          148

                       12,16  N     Maka resultan gaya yang diberikan pada meja yaitu 12,16 N
                  3.  Penguraian Vektor


                         Jika  dua  buah  vektor  atau  lebih  dapat  diresultan  menjadi  satu  buah

                  vektor resultan maka berlaku juga sebaliknya. Sebuah vektor dapat diuraikan

                  menjadi  dua  buah  vektor  saling  tegak  lurus  yang  disebut  vektor  komponen.
                  Mengurai  vektor  dapat  dilakukan  dengan  memproyeksikan  vektor  tersebut
                  pada  sumbu  X  dan  Y.  Hasil  proyeksi  (uraian)  vektor  pada  sumbu  Y  di  sebut

                  komponen vektor sumbu Y demikian halnya pada sumbu X, disebut komponen
                  vektor sumbu X. Misalkan terdapat sebuah vektor A berikut:













                  Mu’tia Faizah Apriani
                                                                                                             14
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29