Page 15 - Pendudukan Jepang di Indonesia
P. 15
Adanya perlakuan yang semena-mena oleh tentara Jepang dan
pelaksanaan romusha menjadikan rakyat menderita. Akibatnya, timbul
rasa benci yang mendalam terhadap tentara Jepang, sehingga terjadi
perlawanan bersenjata dari rakyat, diantaranya sebagai berikut.
1) Perlawanan Rakyat Aceh
Perlawanan rakyat Aceh pada Jepang terjadi dua kali, yaitu
perlawanan di bawah pimpinan Tengku Abdul Jalil dan Tengku
Hamid. Perlawanan di bawah pimpinan Tengku Abdul Jalil terjadi di
daerah Cot Plieng, pada 10 November 1942. Latar belakang
terjadinya perlawanan adalah tindakan semena-mena pasukan
Jepang kepada umat Islam, seperti pembakaran masjid dan
pembunuhan sebagian jamaah ketika sedang shalat Subuh.
Gambar 2. Tengku Abdul Jalil
Perlawanan rakyat Aceh selanjutnya terjadi di Sesa Meureu pada
November 1944 di bawah pimpinan Tengku Hamid. Perlawanan
rakyat Aceh di bawah pimpinan Tengku Abdul Jalil dan Tengku Hamid
ditumpas secara keji oleh tentara-tentara Jepang
2) Perlawanan Rakyat Sukamanah (Tasikmalaya)
Perlawanan rakyat Sukamanah terjadi pada 25 Februari 1945 di
bawah pimpinan K.H. Zaenal Mustafa. Perlawanan rakyat Sukamanah
di akibatkan rakyat Sukamanah menolak melaksanakan Seikerei,
yaitu penghormatan kepada Kaisar Jepang dengan cara
14