Page 78 - Modul Pencemaran Air, Tanah, Udara, dan Fisik
P. 78
Modul Pencemaran Air, Tanah, Udara, dan Fisik
Kegiaatan Belajar 6
PENCEMARAN UDARA IKLIM (CLIMATE AIR POLLUTION)
I. Pendahuluan
Pada sesi ini akan membahas tentang pencemaran udara iklim. Kegiatan manusia pada era
globalisasi saat ini dengan kemajuan teknologi yang digunakan sebagai salah satu alat untuk
kemajuan pembangunan sangat berdampak kepada kehidupan manusia serta lingkungan, hal
tersebut ditandai dengan pertambahan kawasan industri terutama pada kota-kota besar. Selain itu
pertumbuhan penduduk yang sangat pesat berpengaruh kepada pertumbuhan ekonomi, ditandai
dengan bertambahnya jumlah pemukiman dan transportasi. Kemajuan yang terjadi saat ini
memiliki dampak positif dan dampak negatif seperti terjadinya pencemaran udara yang
menyebabkan menurunnya kualitas udara sehat.
Menurut Soedomo (2001) pencemaran udara didefinisikan sebagi masuknya suatu zat
pencemar ke dalam udara baik secara alamiah ataupun akibat kegiatan manusia. Sumber
pencemaran alamiah antara lain kebakaran hutan, debu akibat letusan gunung api. Sedangkan
sumber pencemaran akibat aktifitas manusia seperti transportasi, perusahaan industry, dan
pembuangan sampah sembarangan.
Di Indonesia Saat ini pencemaran udara sudah masuk pada tahap mengkhawatirkan karna
tidak seimbangnya sumber pencemar dengan jumlah pepohonan yang ada di Indonesia sehingga
mengakibatkan buruknya kualitas udara di Indonesia terutama di Jakarta. Seringkali Jakarta
menjadi kota dengan kualitas terburuk di dunia dengan n AQI (indeks kualitas udara) kategori
“tidak sehat” dan sudah melebihi baku mutu udara ambien harian (konsentrasi PM 2,5 melebihi
65 ug/m3). Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyatakan bahwa sumber
pencemar udara pada kategori PM (Particulate Matter atau debu) di Jakarta berasal dari sektor
transportasi sebesar 70%, pada Maret 2019 [1]. Sedangkan berdasarkan riset inventory pada tahun
2012 hasil kompilasi data oleh ICEL, transportasi sebagai sumber pencemar berkontribusi sebesar
47%.
78