Page 58 - Modul Pembelajaran MK Pencemaran ATUF_Neat
P. 58

Modul Pencemaran Air, Tanah, Udara, dan Fisik


                          memungkinkan untuk mengelompokkan tanah-tanah hidromorfik ke dalam satuan
                          Gleysol;

                       c.  Kriteria iklim tanah (pedo climatic), hanya digunakan untuk memisahkan kedua satuan
                          pada rezim arid (aride regime);

                       d.  Nomenklatur atau sistem tata  nama cukup sederhana dan digunakan istilah-istilah
                          umum pedologi.

                          Sistem ini terdiri dari 26 satuan dasar (basic units/great group), masingmasing dibagi

                       lagi ke dalam 2 sampai 9 satuan sekunder (secondary units/subgroup). Satuan dasar disusun
                       secara  teratur  menurut  besarnya  tingkat  pelapukan  dan  perkembangan  profilnya.

                       Keduapuluh enam satuan dasar dari sistem klasifikasi FAO ini adalah ebagai berikut : (1)
                       Fluvisol, (2) Gleysol, (3) Regosol, (4) Lithosol, (5) Arenosol, (6) Rendzina, (7) Ranker, (8)

                       Andosol, (9) Vertisol, (10) Solontchak, (11) Solonetz, (12) Yermosol, (13) Xerosol, (14)

                       Kastanozem, (15) Chernozem, (16) Phaeozom, (17) Greyzem, (18) Cambisol, (19) Luvisol,
                       (20) Podzol, (21) Podzoluvisol, (22) Planosol, (23) Acrisol, (24) Nitosol, (25) Ferranosol,

                       dan (26) Histosol.


                          Sistem  klasifikasi tanah di  Indonesia hanya didasarkan pada warna, tekstur, pH,

                      keteguhan tanah dan  sifat  kimia  lapisan  atas,  maka  perkembangan berikutnya telah
                      didasarkan pada faktor dan proses pembentuk morfologi seluruh profil yang kelihatan

                      (Soepraptohardjo,  1961).  Sistem  klasifikasi  Dudal  dan  Seopraptohardjo  merupakan
                      modifikasi dari sistem Thorp dan Smith, yang didasarkan atas sifat-sifat morfologi dan

                      genetik. System Thorp dan Smith, yang didasarkan atas sifat-sifat morfologi dan genetik.
                      Sistem Thorp dan Smith mengenal 6 kategori yaitu : Order, Sub-order, Great Soil Group,

                      Family, Series, dan Type, yang satu sama lain mempunyai hubungan genetik. Modifikasi

                      tersebut dilakukan berdasarkan empat pertimbangan berikut :
                      a) pembagian kategori order dalam zonal, intrazonal dan azonal berdasarkan iklim dan

                         faktor pembentuk dominan, tidak memungkinkan penggolongan berbagai tanah di

                         Indonesia;
                      b) pembagian kategori sub-order dengan faktorfaktor pembatas yang berbeda-beda tidak
                         memperlihatkan sistematika yang jelas;





                                                                                                           58
   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63