Page 10 - @BIP
P. 10

Page  iv





                      bahkan      punah.      Selain    itu,   perlu    adanya      edukasi     kepada
                      masyarakat  untuk  menghindari  pengetahuan  lokal  akan  terkikis
                      bahkan punah.







                                                    DAMPAK PALING
                                                 MENGKHAWATIRKAN
                                              “Bila pemahaman kita sangat

                                               rendah terhadap pemikiran-
                                               pemikiran asli (pengetahuan
                                                 lokal) bangsa Indonesia”


                                               MAKA PEMIKIRAN TRADISIONAL
                                               DIANGGAP TIDAK BERMUTU DAN
                                                        DITINGGALKAN






                            Edukasi  kepada  masyarakat  khususnya  generasi muda di-

                      perlukan        sebagai        garda       terdepan         dalam        menjaga
                      pengetahuan  lokal  agar  tetap  lestari.  Oleh  karena  itu,  penulis
                      termotivasi  untuk  mempersembahkan  buku  populer  ini  sebagai

                      salah     satu     bentuk     penyebaran         informasi      dalam      rangka
                      memperkaya         pengetahuan       dan    persepsi    generasi     muda    serta
                      mendukung konservasi tumbuhan obat yang berkelanjutan.

                            Penulisan  buku  ini  merupakan  perjalanan  panjang   yang
                      penuh       dengan        tantangan        dan      kesempatan,         sehingga
                      penyelesain       buku    ini   tidak   lepas   motivasi    dan    support     dari

                      berbagai        pihak.    Secara       istimewa      penulis      mengucapkan
                      terimakasih kepada:

                          1.  Bapak   kepala    desa     Tanah     Toa   yang    telah    memberikan
                            kesempatan         untuk    menggali       dan     mengkaji       informasi
                            tumbuhan obat yang digunakan masyarakat.
                         2.  Amma    (kepala     suku),   pemangku       adat,   sanro    (tabib),   dan

                            seluruh   masyarakat  Ammatoa  Kajang  yang  telah banyak
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15