Page 80 - KAYA atau MATI...Mbran 1927-2011
P. 80
mencalonkan kedua anak mereka kelak sebagai
suami isteri. Proses “batunangan” ini dilakukan
sejak masih kecil, namun umumnya dilakukan
setelah akil balig. Hal ini hanya diketahui oleh
kedua orang tua atau kerabat terdekat saja.
Seorang laki-laki yang akan dikawinkan
biasanya tidak langsung dikawinkan, tetapi
dicarikan calon gadis yang sesuai dengan sang
anak maupun pihak keluarga. Hal ini dilakukan
tentu sudah ada pertimbangan-pertimbangan,
atau yang sering dikatakan orang dinilai “bibit-
bebet-bobot”nya
terlebih
dahulu. Setelah
ditemukan calon yang tepat segera dicari tahu
apakah gadis tersebut sudah ada yang
menyunting atau belum. Kegiatan ini dalam
istilah
bahasa
Banjar
disebut
dengan
“BASASULUH”. Setelah diyakini bahwa tidak ada
yang meminang gadis yang telah dipilih maka
dikirimlah utusan dari pihak lelaki untuk
“BATATAKUN” atau melamar, utusan ini harus
pandai bersilat lidah sehingga lamaran yang