Page 53 - Ebook Fisika berbasis Umekbubu
P. 53
I. Pemanfaatan kalor dan suhu dalam kearifan lokal umekbubu
1) Sebagai media pengawet bahan
makanan lokal
Bahan makanan lokal seperti jagung dan
kacang-kacangan dapat disimpan di loteng
umekbubu. Loteng umekbubu berfungsi
sebagai gudang penyimpan makanan.
Sistem pengawetan dilakukan dengan cara
pengasapan atau Se’i agar bahan makanan
dapat bertahan lama dan tidak fufuk
(rusak). Melalui pengasapan yang
dilakukan secara terus menerus dapat
mengurangi kadar oksigen dalam kulit
jagung sehingga berdampak pada Gambar Proses pengasapan jagung (Se’i)
kehidupan hama jagung seperti kecoak
dan kutu jagung. Sistem ruangan tertutup
dengan suhu di dalam dipertahankan
konstans mampu mengawetkan bahan
makanan 2-3 tahun. Tunggku api sebagai
sumber kalor terus hidup sepanjang
waktu.
2) Sebagai sarana pengeringan bahan
makanan lokal
Proses pengeringan bahan makanan dapat
dilakukan melalui pengasapan tungku api Gambar Pengeringan jagung (se’i)
(Se’i). Sumber utama kalor berasal dari
panas tungku api yang hidup sepanjang
hari. Pengeringan dilakukan agar bahan
makanan tidak mudah rusak oleh adanya
pengendapan air di dalam kulit dan biji
jagung. Selain itu juga dapat menghambat
berkembangnya mikro organisme di
dalam bahan makanan.
3) Sebagai isolator panas dan dingin
Ketika terjadi perubahan suhu di musim
panas dan dingin, umekbubu sebagai
sarana pelindung tubuh dari suhu dingin.
Bentuk dan ketebalan atap umekbubu
mampu menyerap panas dan dingin dari
dalam dan luar. Radiasi panas dari cahaya
matahari tidak menembus, namun energi
Animasi umekbubu sebagai isolator panas
48