Page 109 - Sastra Anak Sandi Budiana, M.Pd
P. 109
Tio yang sedari tadi mengamati pembicaraan Ine dan kawan-
kawannya pun mendekat. “Ine berani gak makannya dengan cabai
rawit? Kami suka makan dengan satu buah cabai rawit loh” tantang
Tio. “Jangan ditantangin atuh Tio! Nanti kalau perut Ine tidak kuat
bagaimana? Bahaya loh” Cila menyilangkan tangannya.
“Iya tiap orang kan berbeda beda, kita tidak boleh memaksakan
budaya daerah kita” ujar Siska. “Oh, Ine tidak suka pedas?” tanya Tio.
“Aku suka pedas, tapi di tempatku biasanya dicampur menjadi bumbu
masakan. Contohnya ikan bumbu asam pedas. Nanti kalian harus coba
ya kalau main ke rumahku” Kata Ine. Cila, Siska, Rere, dan Tio sangat
senang mendengarnya. Waktu istirahat pun berakhir. Bu Liana kembali
melanjutkan pelajaran.
“Ayo siapa yang mau memberi kesimpulan tentang perbedaan
budaya di Indonesia?” tanya Bu Liana. “Saya bu” Tio dengan
semangat mengangkat tangannya. “Baik Tio, silahkan “ucap Bu Liana.
“Indonesia merupakan negara kepulauan. Kondisi alam dan letak
wilayahnya mengakibatkan perbedaan budaya atau kebiasaan
masyarakatnya.” Kata Tio. “Pintar, sebutkan contoh perbedaannya
“Bu Liana menatap murid murid kelas 5A.
105