Page 200 - Sastra Anak Sandi Budiana, M.Pd
P. 200

"Berterima  kasih  kenapa?  Aku  hanya  berputar-putar,  tidak
         ada  yang  istimewa"  ucap  Bulan.  "Kamu  itu  hebat  lho,  kamu
         berperan dalam pasang surut air laut di bumi. Dan itu membantu
         para  nelayan  di  bumi  untuk  pergi  mencari  ikan  dan  kembali
         pulang.  Lalu  meskipun  kamu  bukan  bintang  yang  memiliki
         sinarnya  sendiri,  kamu  membantu  memantulkan  sinar  matahari
         untukku.  "  Ucap  Bumi.  "Tapi  sinarku  tidak  lebih  terang  dari
         matahari yang membantu manusia dan pepohonan di bumi" ucap
         Bulan.
                   "Iya,  jika  kamu  selalu  membandingkan  dirimu  dengan  yang
         lain,  bagaimana  denganku?  setidaknya  Bulan  bisa  menjadi
         teman  dekatku.  Aku  juga  tidak  seperti  Saturnus  yang  cantik  dan
         memiliki  banyak  teman.  Tapi  aku  merasa  sangat  beruntung
         memiliki satu teman sepertimu. Aku merasa sangat cukup.
               Sedangkan  matahari?  Dia  sangat  jauh  denganku  dan  aku
         beruntung  jauh  darinya.  Jika  aku  terlalu  dekat  dengannya  aku
         akan  terbakar"  kata  Bumi  sambil  tertawa  membayangkan
         nasibnya jika terlalu dekat berada di sekitar matahari.
         "Oh  iya  ya  Bumi,  kita  jadi  bisa  bersahabat  dan  saling  bercerita
         ya. Terima kasih telah menjadi penguat di dalam hidupku, Bumi "
         Ucap Bulan, ia tersenyum menatap Bumi. Bulan pun yang semula
         murung, kini kembali ceria.

                                                                     189
   195   196   197   198   199   200   201   202   203   204   205