Page 199 - Sastra Anak Sandi Budiana, M.Pd
P. 199
"Kata siapa? Kamu tidak tau betapa lelahnya aku Bulan.
Ketika manusia nakal dan lupa menjagaku, aku akan merasa
sangat kesakitan. Mereka kerap kali menebang banyak pohon,
dan kamu tau kan kalau beberapa bagianku menjadi botak.
Apalagi ketika mereka melakukan pembakaran hutan, aku pasti
langsung batuk-batuk dan sesak.
Belum lagi dengan beratnya gedung-gedung besar dan tinggi
yang mereka bangun. Sampah-sampah dibuang sembarangan
dan juga dibiarkan menggunung. Aku sangat berterima kasih
kepadamu yang selalu setia berputar di sekitarku tanpa lelah.
Mendengarkan banyak ceritaku. Aku tidak bisa membayangkan
hidupku tanpamu wahai sahabatku, Bulan" ucap Bumi kepada
Bulan, wajah Bulan yang sebelumnya tertunduk kini mulai melirik
ke arah Bumi.
188