Page 92 - Sastra Anak Sandi Budiana, M.Pd
P. 92

Dengan kursi rodanya, Alin bersama dengan Lala dan Guli pergi ke
         area  lain  dari  komplek  perumahan.  Mereka  menyusuri  jalan  beraspal
         yang dinaungi oleh pohon tinggi dengan bunga merah. Di satu tikungan
         jalan,mereka  melihat  seorang  gadis  dengan  banyak  kepang  di
         rambutnya.  Kulitnya  coklat  mengkilap  dengan  senyumnya  yang  sangat
         manis. Gadis itu memandang ke arah Mala seraya melambaikan tangan
         mungilnya.
                “Hi Alin!” Sapa gadis itu. “Siapa dia?” Gadis yang ternyata bernama
         Alin  itu  bertanya  sambal  melirikkan  matanya  ke  arah  Mala.  “Ini  Lala,
         dia yang baru pindah ke komplek kita, dan ini Guli,” Jelas Alin. “Senang
         bertemu  denganmu”  Sapa  Lala.  “Woofs”  Guli  pun  mendekat  untuk
         menyapa.  “Senang  bertemu  dengan  kalian,  namaku  Maruna.”  “Maruna
         ini  dari  Papua,”  Ujar  Alin.  “Oh,  benarkah?  Wah  keren  sekali,  aku  dari
         Sumatera,  Maruna  dari  Papua”.Aku  tatap  wajah  Alin,  “Kalau  kamu
         asalnya dari mana Alin?” Tanya Lala. “Aku dari Jakarta” Ujar Alin.
                         “Serius,  aku  kira  kamu  asli    orang  sini”  Ujar  Maruna.  “Bukan,
         kukira kamu sudah tau” ujar Alin sambil tertawa. “Iya, Kalau begitu ayo
         kita  pergi  ke  taman  saja,  pasti  disana  sudah  ramai”  Ujar  Maruna.
         Mereka  melanjutkan  perjalanan  menuju  taman.  Namun  di  tengah
         perjalanan,  mereka  bertemu  dengan  seorang  gadis  yang  berjalan
         dengan agak terburu-buru. Gadis itu berpakaian rapi dengan gamis dan
         kerudung yang berwarna putih .























                                                                     88
   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97